-
-
-
Di saat tengah melihat-lihat di toko perlengkapan bayi, Shani terfokus kan oleh pria yang sedang mengecek barang-barang. Ia terus memperhatikan pria itu dengan sangat tajam dan akhirnya ia di sadarkan oleh Gracio.
"Sayang, kamu kenapa kok ngelamun?" tanya Gracio memegang bahu Shani.
"Eh engga kok, btw kamu udah nemu barang mana yang mau di beli ge?" jawab Shani mengalihkan topik.
"Dia kenapa sih? aneh bgt, pasti ada sesuatu nih! gw yakin" batin Gracio.
"Ada apa sih Shan? kamu liatin siapa hah??" tanya nya sekali lagi.
"Apa sih ge, kan aku bilang engga ada!" tegas Shani.
"Oh yaudah" balas Gracio dingin.
"Udah ah mending kita lanjut cari barang aja, buat bak mandi si kembar kurang satu kan? kita beli sekarang aja kalo gitu"
Gracio memilih untuk tidak mendengar ucapan dari Shani dan hanya melihat barang-barang bayi yang ada disana. Shani yang menotice hal itu pun agak sedikit menyesal dan takut pada Gracio.
Karena suami nya itu jarang sekali tiba-tiba diam karena hal kecil, jika sudah terdiam berarti Shani telah melakukan kesalahan yang fatal pada Gracio.
"Huh..! ge.. sebenernya yang hamil nih aku atau kamu sih?! kenapa kamu yang moodyan coba!! dasar aneh" ucap Shani dalam hati.
Shani terus melanjutkan misi mencari bak mandi untuk si kembar, saat sudah menemukan nya ia langsung pergi ke kasir untuk membayar. Gracio hanya membuntuti nya dari belakang tanpa berkomunikasi apapun.
"Ini saja bu?" ucap mba kasir.
"Iya ini saja, pembayaran nya bisa menggunakan kartu debit?" tanya Shani.
"B-bisa" jawab mba kasir dengan ragu. "Silahkan di coba dulu bu, soalnya setau saya lagi error alat nya.."
Setelah mencoba memasukan kode, ternyata hasil nya nihil alat nya tidak bisa nge print struk tersebut. Sial nya juga Shani saat itu tak membawa cash sepeser pun, mau tak mau ia meminta Gracio untuk membayar nya.
"Ee.. bu! kayak nya saya perlu panggil temen, dia bisa memperbaiki alat ini. Sebentar ya" ucap mba kasir lari terburu-buru meninggal kan Shani ke ruangan khusus staff.
Tak lama kemudian mba kasir datang membawa teman nya yang bisa memperbaiki alat itu. Gracio dan Shani sudah menunggu cukup lama berdua tetapi mereka tetap tidak berkomunikasi satu sama lain.
Betapa terkejut nya teman yang di bawa oleh mba kasir adalah Vino mantan pacar dari Shani yang di tinggal nikah. Ternyata selama ini Vino telah bekerja keras mencari segala cara untuk bertahan hidup.
Semenjak ia putus dengan Shani, Vino sempat depresi dan mengurung diri di rumah. Vino meninggalkan pekerjaan nya yang lama sebagai seller dan pergi mencari pekerjaan baru agar bisa move on dari mantan pacar nya yaitu Shani.
"V-vino..?! kamu kerja disini???" ujar Shani.
"Vino?! mantan nya itu?! anjir, bisa-bisa nya dia masih muncul di depan muka istri gw." ucap Gracio dalam hati.