Bangchan bersyukur kerana dibantu oleh orang orang yang tinggal di hutan ini,begitu juga dengan mereka sih..hanya saja mereka masih meragukan kebaikan orang orang disana
Mereka mulanya berfikir raksasa eh-ternyata manusia, lumayan lah manusia sesama manusia jadi gak masalah sama perbahasan kan?
Mereka diberikan ruangan cukup besar untuk mereka tinggali sementara waktu,hanya tunggu jisung sama Changbin pulih aja biar bisa kembali melanjutkan perjalanan mereka
Orang orang itu melihat kondisi lemah mereka berdua,ia memutuskan untuk membantu dengan merancik ubat ubatan semula jadi,namun ada hal yang janggal bagi Jeongin,air herba itu hanya diberikan kepada jisung, Changbin malah dapat air sungai?
Jeongin masih ingat,air sungai yang mereka gunakan untuk mandi kemarin,dan diminum kan oleh Changbin?yang benar saja! mengingat nya saja jeongin mau muntah
"Kak jisung masih belum sadar ya?"pagi sudah menjelang, kesemua orang orang disana pergi bekerja kebun,jadi tinggal mereka berlapan
Bersama jisung dan Changbin yang berada di posisi sama seperti kemarin"Hmm..gitulah"jawab hyunjin, bangchan meletakkan mapan di atas meja
"Makan lah"seungmin melirik sarapan itu,hal itu berhasil membuat seungmin membuang muka
"Aku tidak mau"
"Makan saja lah min,rezeki kok ditolak sih?"pujuk bangchan
Khawatir dia dari kemarin seungmin tidak mau makan"Lu pikir cuman buah bisa buat kita kenyang apa?"katanya kasar
Minho ngeleng ngeleng saja dari kejauhan
"Kau tidak mau sudah"ujar Minho sebelum memasukkan potongan buah itu pada mulutnya
Ia tak peduli mau kau makan atau tidak itu bukan masalah nya, masalah nya adalah sang bunga takdir yang masih terlelap didalam sana
"Felix mana?"tanya Jeongin
"Lagi galau dia nya,changbin gak makan "bangchan berkerut hairan"lah? Changbin udah Sadar?"
"Iya,manja banget aelah,nempel Mulu sama si Felix kasian tu anak mau makan aja susah,gara gara Felix tidur sebelah minho, cemberut dia"Minho memutar bola matanya malas
"Sialan,adik gue jadi mangsa"
Seungmin tertawa mendengar nya"Nasib aja adik lu"
"Apa kalian percaya sama orang orang suku roo?aku..gak percaya, sebaliknya gue rasa gak nyaman"curhat hyunjin tentu hal itu tak lepas dari pendengaran mereka
"Kau ini gimana sih jin?udah baik baiknya mereka nolongin kau malah menuduh mereka yang ngak ngak aja"ujar bangchan kecewa akan pendapat sang sahabat
"Bukan gitu,saat gue lagi mapa-"
"Gak usah ingatin bisa gak sih?"sinis Minho
"Gak usah cemburu ho, jisung milik Lo"goda seungmin
"Gue mau cerita!,terus waktu mereka lagi perkenalkan suku mereka,jisung sadar,dia juga sempat bertatapan mata langsung sama ketua suku roo ini,
-terus jisung kelihatan ketakutan juga marah,gue yakin seratus peratus jisung mengenali mereka,mata jisung juga tiba tiba saja tertutup rapat,nah disitu firasat gue mulai gak enak "
"Gak baik jin"
"Beneran!"bangchan menghela nafas panjang"berehat lah,kau pasti lelah setelah menempuh malam nya perjalanan kan?,sebaik saja jisung dan Changbin pulih kita akan pergi dari sini jika itu mau mu"bangchan bangkit membawa mapan tadi untuk dicuci,jeongin dan seungmin ikut membantu bangchan mengemasi barang
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second PRINCE
FantasíaThe second prince-mempunyai dua maksud -putra kedua atau -putra sementara Suci, itulah mereka namun hanya kerna satu kepercayaan, mereka dihumban masuk ke dalam neraka,mereka marah Amarah yang tak terbentuk kian menjadi jadi Baranya api menunjukka...