15: kemarahan

31 5 0
                                    

Bakk!!

Bug..!!

Kalian pasti pikir hanya ini  Yakan?salah,barangan didalam ruangan itu sudahpun hancur lebur dibuatnya
Ruangan yang teratur,terapi kini seperti kapal pecah,kaca pecah,barang tergeletak di lantai

Si ulah semua kehancuran ruangan ini menatap dirinya di pecahan kaca yang menjadi korban nya di malam hari

Kepalan tangan nya dihujani darah merah menyala,tapi itu tak menjamin dia akan berhenti dari melakukan nya lagi , tangan kekar berurat itu justru ingin mengulang kembali kegiatan nya tadi,bunyi ketukan pintu membuat nya berdecih, pintu besar itu terbuka dengan sendirinya

Terlihat Dua orang yang memiliki ketinggian yang berbeda berdiri di sana,tanpa mengatakan sepatah pun mereka berdua sudah beranjak masuk ke ruangan nya

Mereka berlutut memberi hormat sebelum mengangkat bicara"apa yang sebenarnya terjadi?"tanya si pemilik ruangan

"Mereka sedang berciuman yang mulia"mata si pemilik ruangan tadi bermerah kilau, berciuman!?apa apaan ini!!

BAGHH..

Miris sekali nasib meja kecil disampingnya,meja tak tau apa apa pun dibanting nya juga,kalo mau ngelempar Jangan meja dong kasihan

Kedua orang tadi bersujud di kaki nya, tubuh mereka bergetar hebat, takut takut mereka dijadikan pelapisan kemarahan nya,lantas ditendang sedikit keras, gak punya hati nurani?emang siapa dia untuk mengenal erti hati Nurani ?hal sejenis itu? Payah

"K -kami sudah menghukum gadis itu yang mulia!"salah satu dari mereka cuba menenangkan hati serta fikiran raja mereka,namun sebaliknya ia diusir keluar dari ruangan

Tersisa seorang lagi

"Aku hampir membunuh nya,tapi ia diselamatkan oleh 'dia' "si pemilik ruang itu berdehem

"Keluar,aku akan menguruskan sesuatu, panggil kan pembantu terbaik ku"





























Felix menaiki anak tangga satu persatu menuju penghujung istana,dia tidak tau harus berbuat apalagi ia merasa kebosanan selama sehari penuh,ia berharap ada kunjungan dari sesiapa, tapi Kerna dirinya terlantar begitu saja di dalam kamar ia mengambil keputusan untuk keluar dari ruangan nya

Lumayanlah daripada jadi ureng urengan di dalam ruangan ya kan?tinggal berapa anak tangga saja lagi ia akan sampai pada tujuan nya,Yuna bilang di atas ini mempunyai pemandangan malam hari cukup menarik,yah..dia mau ikutan rasa

Tap

Tap

Kepalanya di buat mendongak,Yura?apa dia juga datang kemari kerana ingin melihat pemandangan?,"tuanku putra Lee hendak ke mana?"tanya Yura

Felix.mengaruk tengkuknya tak gatal,"menikmati keindahan malam tak tidak lah buruk bukan?"gadis di depannya ini mengangguk lalu-

Puk..

Tangan gadis itu berada di pundaknya,"jangan pergi ke dalam gelap,ada yang sedang berlatih "ujar Yura sebelum pergi meninggalkan felix,oh, Felix dapat rasa dirinya membeku ditempatnya berdiri

"Apa maksud gadis tadi?"ia bergumam kecil

Mengedah kan Nasihat itu, dengan santai Felix kembali menaiki tangga hingga dia benar benar berada di koridor istana sekarang "cantiknya"suara Felix sedikit berbisik , menatap kagum akan dunia malam

Tap..

Tap..

Tap .

Derap langkah kaki seseorang bergema di lorong koridor ini,dari mana asal bunyi itu,mata Felix lirik sekilas pada hujung lorong koridor,betapa gelapnya tambahan pula sekarang malam hari,bulu kuduk felix berdiri menandakan ia sedang dalam ketakutan

The Second PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang