Sakit

36 9 0
                                    


Hanyut dalam pelukan dan belaian lembut ren,hiru segera melepaskan pelukan itu ia langsung terpikirkan tentang hal besar menyangkut hidup ren terlebih lagi soal methas bagaimana bisa ren menggantikan methas.

Belum ada rencana tiba tiba phaeng ibunda methas dan pasukan seathaya tiba di kerajaan chang, hiru panik mendengar hal itu dia kehabisan akal kepalanya seakan meledak.

"Aduh bagaimana ini mana bisa ren menjadi methas". Hiru

Saat phaeng memasuki kerajaan dengan di sambut ladavahn,hiru langsung mengajak ren ke kamar milik nya.

"Eh apaan main narik narik aja woi".protes ren di tarik hiru

" aku ingin bicara,Apa kamu bisa pura-pura menjadi pangeran methas". Tanya hiru

"Gak gua gak mau ". Tolak ren

"Aku mohon kamu berpura pura lah dahulu menjadi methas, setelah jasad methas ketemu kau bisa pergi". Pinta hiru

"Aku tidak mau". Ren

"Baiklah jika kau tidak mau, mungkin waktunya aku mati sekarang". Hiru kecewa

Segera hiru meninggalkan ren di dalam kamar nya dengan langkah tegasnya hiru harus berani mempertanggung jawabkan perbuatan nya itu, ia langsung mendatangi phaeng dan memberi hormat.

"Pangeran hiru kau sangat tampan". Ucap phaeng mengelus rambut hiru

"Mohon maaf ibunda phaeng dari seathayaa soal methas". Ucap hiru terpotong

"Methas kau kenapa nak". Phaeng

Ladavhn dan hiru melirik ren yang datang menghampiri mereka dengan luka di kepalanya.

"Methas apa yang terjadi". Panik phaeng

Phaeng menghampiri anak nya (ren) ia segera merobek kain selendang nya dan mengusap darah di kening sang anak.

"Ibu ". Ucap ren dengan memegang kepalanya sendiri

Phaeng segera memeluk tubuh anak nya dan menangis ia melihat sang anak wajahnya begitu pucat ia sangar khawatir melihat kondisi sang anak, saat akan menanyakan keadaan tiba tiba tabib kerajaan menghampiri mereka.

"Pangeran methas jatuh dari kuda beberapa hari yang lalu,luka di kepalanya cukup parah bahkan terus mengeluarkan darah dia kehilangan ingatan nya, untung saja pangeran methas melewati masa kritisnya". Tabib

Hiru melihat itu langsung bengong ia tak tahu apa yg telah ren rencanakan,hiru segera meminta ijin phaeng mengantar ren ke kamar untuk di obati dan ladavhn mengajak phaeng membicarakan hal lain.

Skip kamar hiru

"Apa yang kau lakukan ren". Tanya hiru

"Aku methas sekarang". Ren

"Cepat katakan rencana mu ini,apa kau tau apa yang telah kau perbuat ini". Hiru

"Aku methas mulai saat ini, jadi kau harus memanggilku methas yang aku lakukan adalah kemauan ku". Ren dengan tegas

"Mengapa apa kau pikir mudah berpura pura menjadi methas hah". Hiru khawatir

" bukan kah kau memintaku pura pura jadi methas kan tadi". Tanya ren

Hiru terdiam dia langsung memeluk ren dan menangis.

"Ini akan sulit untuk di jalani aku tau kau tidak bisa". Hiru sesenggukan

"Aku melihat kehidupan mu baik baik saja, mungkin menjadi methas seperti jadi dirimu kan". Ren

(Hiru dan methas sama sama pangeran dengan ngeliat kehidupan hiru ren pikir sama aja methas kehidupan nya kaya hiru)

"Tidak".hiru

"Methas adalah pangeran dari seathaya yang lahir dari seorang selir dia akan menjadi putra mahkota ,karna anak ratu cacat satu kakinya pincang maka di cabut hak putra mahkota itu". Hiru menjelaskan

"Lalu". Ren bingung

"Kau akan memiliki tanggung jawab begitu berat, apalagi seathaya sering berperang merebut tanah kerajaan lain, apa kau bisa berperang ?." Tanya hiru

"Berkelahi adalah keahlian ku". Jawab ren

Hiru langsung menendang aset berharga ren dengan kencang hingga ren mimisan sangking sakit nya.

"Arwgh awwwww saaa kittt ". Teriak ren

"Ahh maaf bukan maksud ku". Hiru panik langsung mendudukan ren ke kasur milik nya

Phaeng dan ladavhn menghampiri mereka karna suara teriakan ren begitu menggelegar.

"Ada apa ini ". Ladavhn melirik hiru

"Anu methas terluka karnaa." Hiru gugup

"Aku baik baik saja hanya terbentur meja itu ". Ren menyela

"Kau sangat ceroboh methas bisakah sekali saja kau jangan begitu ceroboh ". Phaeng

Dengan perasaan bersalah hiru langsung menyuruh ladavhn dan phaeng keluar dari kamar miliknya supaya ren bisa istirahat.

"Apa terlalu sakit ren ah methas". Hiru

"Apa kau tolol". Ren marah

"Mana biar aku obati". Hiru polos

"kau dungu hah modus kau mau melihat aset milik ku". Ren

"Tidak aku hanya ingin membantu mu ". Hiru

"Sudah kau keluar dari sini kau hanya membuatku kesulitan". Usir ren

Hiru langsung meninggalkan ren dia bergumam dalam hati itu kan kamar miliknya kenapa dia yang di usir.

Bersambungggg,,,,,

Vote dan komen sangat di butuhkan makasih yaaa for reading the story

PRINCE STALKING { DEWNANI }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang