Happy reading
____________________________________
***
Karena terlalu banyaknya pekerjaan serta pikiran membuat Elsie drop, dan akhirnya Elsie harus di rawat inap. Keluarganya pun akan tiba besok, Stephanie langsung menghubungi Zayden.
Karena Elsie yang tiba-tiba pingsan di lobby kantornya saat akan pulang. Dan setelah itu Stephanie langsung menghubungi Zayden karena terlalu panik.
"Kalian pulang saja" ujar Elsie pada keduanya.
"Tidak" balas keduanya kompak.
"Aku baik-baik saja, kalian pulang aku bisa sendiri" gumam Elsie dengan wajah lemahnya.
"Tidak Nona, kami akan menjaga Nona. Sebelum keluarga anda tiba, mana mungkin kami meninggalkan anda sendiri di sini" timpal Stephanie menatap wajah Elsie khawatir.
"Terserah" balas Elsie menutup kedua matanya yang terasa begitu berat.
Setelah beberapa saat berlalu akhirnya Elsie terlelap dalam tidurnya. Sedangkan Stephanie dan Lena, keduanya masih duduk di kursi ruangan milik Elsie di rawat inap.
Kruyukk...
Terdengar suara perut seseorang yang meminta untuk di isi. Stephanie menatap wajah Lena dengan malas, sedang genting begini bisa-bisanya perut Lena berbunyi.
"Lapar heheh" ujar Lena menatap wajah Stephanie dengan cengengesan dan mengusap-usap perutnya yang lapar.
"Kau pergilah membeli makanan, aku akan menjaga Nona" ucap Stephanie sambil menatap wajah Lena.
Lena hanya menganggukkan kepalanya dan menengadahkan tangannya kehadapan Stephanie. Sedangkan Stephanie mengernyitkan dahinya, bingung.
"Apa?" Tanya Stephanie.
"Minta uang, uangku tertinggal di kantor heheh"
"Haishh kau ini" Stephanie pun merogoh sakunya dan memberikan uang kertas 1 lembar untuk Lena.
"Thanks you much" Lena memberikan kiss jauh untuk Stephanie, setelah itu dia pun keluar dari ruangan Elsie untuk membeli makanan.
"Menggelikan" gumam Stephanie setelah Lena tidak terlihat di pandangannya.
Setelah itu Stephanie memilih memainkan handphonenya dan membalas semua spam chat dari Zayden yang ingin mengetahui keadaan Elsie saat ini.
Beberapa saat berlalu, akhirnya Lena datang membawa makanan di kedua tangannya. Dia membeli dua nasi goreng, dan bubur ayam. Sangat-sangat untung sekali ada bubur ayam di malam hari.
"Nih aku beli nasi goreng, kalo yang ini punya Nona yaitu bubur ayam. Takutnya Nona kebangun dan lapar" ucap Lena menyerahkan dua plastik berbeda.
"Thanks Len" Stephanie menerima keduanya dan tidak lupa berterimakasih pada Lena.
"Iya sama-sama" Lena membalasnya sambil membuka bungkusan nasi goreng miliknya.
Setelah itu keduanya pun memakan nasi goreng yang Lena beli tadi. Berhubung perut mereka yang terlalu lapar, keduanya makan dengan cepat.
Beberapa saat berlalu Lena yang terlalu lelah pun sudah tidak bisa membuka matanya dengan jelas. Gadis itu sangat-sangat mengantuk, sesudah makan waktunya untuk tidur.
Tubuhnya sudah terlentang di sofa ruangan milik Elsie. Sedang Stephanie gadis itu memilih duduk di dekat ranjang tempat dimana Elsie tertidur.
Elsie yang terbangun karena ingin ke toilet, dia melihat Stephanie yang duduk di dekatnya sambil memainkan handphonenya.
"Pani" panggil Elsie dengan lirih.
Stephanie menolehkan kepalanya pada Elsie. "Iya Nona, apakah kau membutuhkan sesuatu?" Tanya Stephanie menatap wajah pucat Elsie.
"Aku ingin ke kamar mandi" ucap Elsie menatap wajah Stephanie.
Stephanie segera beranjak dari duduknya dan membantu Elsie yang ingin pergi ke kamar mandi.
"Pelan-pelan Nona" ujar Stephanie membantu memapah Elsie dan memegangi tiang infusnya.
Dengan perlahan-lahan Elsie mulai berjalan menuju pintu kamar mandi, setelah itu dia memerintahkan Stephanie untuk tidak ikut ke dalam.
"Kau diam saja di luar, aku bisa sendiri" ucap Elsie pada Stephanie.
"Tapi-" ucapan Stephanie terpotong setelah melihat tatapan Elsie yang begitu tajam.
Setelah itu Elsie memasuki kamar mandi sendiri sambil memegangi tiang infusnya. Sedangkan Stephanie, dia menggerutu tidak jelas.
"Dasar keras kepala, aku cuma ingin membantu dirinya kan takut terjadi apa-apa jika dia sendirian di dalam" gumamnya pada diri sendiri sembari memandang pintu kamar mandi, takut-takut dia tidak mendengar saat Elsie sudah selesai nanti.
Ceklek...
Elsie keluar dari kamar mandi dan Stephanie langsung dengan sigap membantu memapah dirinya.
"Nona, tadi Lena membeli bubur ayam untuk anda" ujar Stephanie setelah Elsie duduk di ranjangnya.
"Ya terus?" Balas Elsie tidak minat.
"Anda harus makan Nona, obat yang diberikan oleh dokter belum anda minum. Karena anda belum makan sama sekali" jelas Stephanie menatap wajah sang Nona.
"Aku tidak lapar pani" ujarnya sembari merebahkan tubuhnya kembali.
"5 sendok saja Nona, setelah itu anda minum obatnya" bujuk Stephanie mengambil bubur yang berada di nakas samping ranjang Elsie.
"2 sendok saja" tawar Elsie menatap Stephanie.
"4 Nona kalo begitu" Stephanie kembali membujuk Elsie
"2" bala Elsie kembali.
"Baiklah Nona 3 atau habiskan" ujar Stephanie tetap kekeuh.
"Baiklah-Baiklah 3 sendok atau tidak sama sekali" Elsie tidak mau mengalah.
Stephanie mendengus kasar, kemudian dia menyiapkan bubur ayam tersebut dan memberikannya pada Elsie.
"Mau saya suapi Nona?" Tanya Stephanie pada Elsie.
"Aku bukan anak kecil, pani" ujar Elsie mendengus kasar, kemudian dia mulai menyendokkan bubur tersebut ke dalam mulutnya.
***
____________________________________
Jangan lupa untuk vote dan komen ya))
Terima kasih, bye-bye 👋🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐚𝐧𝐠𝐞𝐫𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥
Action𝓦𝓪𝓻𝓷𝓲𝓷𝓰‼️ 𝓑𝓪𝓷𝔂𝓪𝓴 𝓐𝓭𝓮𝓰𝓪𝓷 𝓚𝓮𝓴𝓮𝓻𝓪𝓼𝓪𝓷‼️ 𝓢𝓽𝓪𝓻𝓽 : 30/05/2024 𝓔𝓷𝓭 : *** "Wah lihat matanya sangat cantik, sangat cocok untuk koleksi ke 100 ku" terlihat seorang gadis yang sedang menatap seseorang yang terduduk mengena...