🌻06.Melepas Rindu🌻

37 32 0
                                    

✎ Jangan lupa Vote and Komen ✎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✎ Jangan lupa Vote and Komen ✎

❗ TYPO BERTEBARAN ❗

"Menghabiskan waktu terbaik adalah bersama dengan orang-orang yang kita sayangi"
─ Rafael ─


Raksha berdiri dari duduknya membuat atensi yang lain tertuju padanya. "Mau kemana Sha?" Gavin menaikkan satu alisnya.

"Teman Aksha datang Pa, Aksha mau bukain pintu" ucapnya berlalu pergi tanpa menunggu jawaban dari sang Ayah.

"Teman? Siapa?" Joshua bertanya-tanya.

Naomi menggelengkan kepalanya pelan, "Tante juga gak tau. Aksha gak bilang kalau temannya mau datang" balas Naomi mewakili.

Setelah beberapa saat Raksha kembali bersama seseorang. "Dia.." gumam Ara sangat pelan membuat siapa pun tidak dapat mendengarnya.

"Pa, Ma. Kenalin ini Liza, murid baru sekaligus teman sekelas Aksha,"

Liza membungkukkan badannya. "Om, Tante apa kabar?" Sapa Liza di sertai senyuman khas nya.

"Kami baik" jawab Gavin mewakili sang Istri.

"Kalau gitu Aksha ke dalam dulu ya. Kami harus mengerjakan tugas kelompok" pamit Raksha dan mendapat anggukan dari kedua orang tua nya.

Sebelum melenggang pergi, Raksha menatap wajah Ara sekilas. "Tugas kelompok" ucap Raksha tanpa suara.

Ara mengangguk pelan seraya terus menatap Raksha dan Liza yang mulai berjalan memasuki rumah.

"Kalau gitu Ara juga pulang ya Om, Tante," ucap Ara. "Eh kenapa buru-buru sayang? Tante masih ingin menghabiskan waktu sama kamu loh.." ujar Naomi tidak rela jika Ara pulang sekarang.

"Takut A'a nyariin karena udah sore" balasnya.

"Hati-hati di jalan ya Ara," ujar Gavin. Ara mengangguk dan berjalan mendekati kedua orang tua Raksha─ mencium telapak tangan mereka sebelum pergi.

"Gue anter ya Ra,"

Ara menggeleng tidak setuju. "Gak usah, gue bisa pulang sendiri kok," balasnya di sertai senyuman.

"Tapi-"

"Gak usah Joshua.." sela Ara cepat. Joshua menghela nafas panjang. Baiklah ia akan selalu kalah dengan sifat keras kepala Ara.

"Tapi gue anter lo sampai depan, gak ada penolakan titik" ucap Joshua mutlak. "Oke-oke," balas Ara terkekeh.

"Aku anter Ara ke depan ya Om, Tan" ucapan Joshua mendapat anggukan dari kedua pasangan suami istri itu.

"Pulang dulu Om Gavin, Tante Naomi.." pamit Ara melambaikan tangan. "Sering-sering main ke sini ya sayang" ujar Gavin ikut melambaikan tangan. Kemudian Ara menunjukkan dua jempolnya disertai cengiran.

Line of Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang