🌻03.Trio Sengklek🌻

37 28 2
                                    

✎ Jangan lupa Vote and Komen ✎

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✎ Jangan lupa Vote and Komen ✎

❗ TYPO BERTEBARAN ❗

"Trio aneh yang kewarasannya perlu dipertanyakan. Siapa lagi jika bukan Trio Sengklek!"
─ Author ─


Ara berjalan memasuki rumah dengan membawa Moly di gendongan nya. Kucing itu sedang tertidur pulas.

"Adek pulang" ujar Ara saat berada di ruang tamu.

"Loh Dek, kucing siapa itu?" Tanya Bian saat melihat Ara membawa seekor kucing.

Ara menatap Moly sekilas, "kucing Adek A'," jawab nya. "Tadi Adek nolongin kucing ini. Dia hampir ketabrak mobil" tambah Ara memberi penjelasan.

Bian memegang kedua bahu Ara. Ia menatap intens tubuh sang Adik─ dari atas sampai bawah. Ara yang mendapat perlakuan itu menatap Bian aneh. "A'a kenapa sih?" Ara mengernyitkan keningnya bingung.

"Adek gapapa kan? Gak ada yang luka kan? Ada yang sakit gak?" Tanya Bian bertubi-tubi menatap wajah Ara khawatir.

Ara terkekeh geli, "Adek gapapa kok A'. Tadi kaki Adek sempet terkilir sih.. tapi udah di obatin sama Aksha, jadi aman" ucap nya tersenyum.

Bian menghela nafas lega, "syukurlah. A'a khawatir banget, takut Adek kenapa-napa" ungkap nya.

"A'a gak usah khawatir, toh Adek baik-baik aja kan?"

Bian tersenyum simpul, "kucing nya gak punya pemilik?" Tanya nya memastikan dan mendapat anggukan dari Ara.

"Gak ada tanda kalo kucing ini ada pemiliknya," ungkap Ara. "Jadi Adek pelihara aja deh. Boleh kan A'?" Ara menatap wajah Bian dengan binar-binar penuh harap.

"Boleh. Tapi Adek harus janji. Jaga kucing ini baik-baik, rawat dia, sayangi dia. Adek ngerti kan?"

Ara mengangguk semangat, "Adek ngerti. Makasih banyak A'a! Karena bolehin Adek melihara Moly" ucap Ara tersenyum senang.

"Moly?" Ucap Bian mengulang nama yang Ara sebutkan. Ara mengangguk kecil, "iya, nama dia Moly" jawab nya dengan antuasias.

"Oh namanya Moly.." ucap Bian mengelus lembut kepala Moly yang masih tertidur itu.

"Ya udah Adek naik gih. Bersih-bersih terus nanti turun makan ya" titah Bian. Ara menggunakan tangan kanannya untuk berpose hormat. "Siap bos!" Ucap nya lantang, setelah itu ia malah terkekeh geli sendiri dengan tindakannya.

Bian mengusak gemas rambut Ara, "gemesin banget sih beruang nya A'a.." ungkap Bian tersenyum hangat.

"Kalo gitu Adek ke kamar dulu ya" ucap Ara berjalan menuju kamar nya─ meninggalkan Bian yang masih berada di sana.

"Apapun yang buat Adek bahagia akan A'a lakuin, sekalipun harus mengorbankan nyawa A'a sendiri" gumam Bian masih setia menatap punggung Ara yang semakin menjauh.

Line of Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang