Ibu mempunyai rahasia besar, tanpa kalian ketahui.
Di dalam surat ini, Ibu akan mengatakan sesuatu dengan jujur pada kalian, Irawan dan Tamara.
Dulu, Ibu dan Bapak pernah melakukan perjanjian dengan raja jin, yaitu Iblis. Dimana kami di haruskan menumbalkan enam orang untuk persembahan dalam satu tahun, seumur hidup.
Kami melakukan segala macam ritual dan mencari tumbal manusia, karena terpaksa.
Saat itu, Ibu di vonis mandul oleh dokter, Ibu tidak bisa mempunyai anak karena ada masalah di dalam rahim Ibu.
Sudah berbagai macam cara, kami lakukan. Tapi semua itu hanya sia-sia dan tidak membuahkan hasil apapun.
Keinginan kami ingin memiliki seorang anak begitu besar, sehingga Ibu dan Bapak tidak berpikir panjang hingga terjerat ke dalam perjanjian itu, hingga sampai detik ini.
Seiring berjalannya waktu, kami mulai sadar dengan perbuatan yang kami lakukan, kami telah salah jalan sejauh ini, hanya karena keinginan itu, kami tega mengorbankan orang lain. Kami berada di jalan s e s a t sudah terlalu lama, sehingga Bapak ingin menyudahi tugasnya mencari tvmbal.
Bapak ingin menyudahi semuanya dan ingin kembali ke jalan yang benar. Berbagai macam cara melepas dari perjanjian, tetapi tidak semudah membalikan telapak tangan.
Bapak gagal dan selalu gagal, hingga apa yang terjadi saat Bapak tidak memberikan tvmbal?
Bapak jatuh sakit, sakit Bapak tidak bisa di sembuhkan dengan medis, hingga akhirnya Balak harus meninggal di tangan mahluk yang selama ini kami puja!
Bapak tewas di bunuh tanpa meninggalkan jejak oleh mahluk yang sama, Ibu lah saksinya saat itu! Mahluk itu sangat murka dan tak segan-segan menghabisi Bapak dengan cara tragis.
Ingin marah, tapi tidak bisa!
Ibu hanya meratapi Bapak yang sudah tidak bernyawa dengan sejuta penyesalan mendalam.
Sejak meninggalnya Bapak, Setiap saat Ibulah yang selalu di datangi mahluk tersebut. Iblis itu menuntut Ibu agar mau meneruskan mencari tvmbal untuknya.
Jika tidak, mahluk itu selalu mengancam akan menghabisi nyawa kalian, terutama kamu Irawan!
Maafkan Ibu, Nak!
Ibu yang menginginkan kalian hadir di dunia ini, tetapi Ibu juga yang membahayakan kalian, karena kesalahan yang telah kami perbuat.
Sekarang nyawa kalianpun terancam karena ulah Ibu dan Bapak di masalalu. Maafkan Ibu Irawan, Tamara!
Ibu begitu mencemaskan kalian, tentunya Irawan.
Mahluk itu menginginkan seorang anak laki-laki, yang lahir dari rahim Ibu untuk menjadi pengganti tvmbal tertunda dan penebus kesalahan Bapak, karena sudah mengingkari janjinya.
Maka dari itu, Ibu menempatkan Irawan ke kota besar, bersama kerabat baik Bapak yang memiliki ponpes ternama.
Disana Irawan akan lebih baik, meskipun tidak bersama Ibu dan Tamara di kampung.
Bukan hanya itu saja, Ibu pernah bermimpi aneh tentang seorang Kakek yang terus mendatangi Ibu, Kakek itu meminta Ibu untuk menempatkan Irawan ke pondok pesantren tersebut, untuk bekal Irawan di kemudian hari.
Kakek itu tidak berhenti menemui Ibu di dalam mimpi.
Bukan hanya amanah dari Bapak, tapi ini pesan dari seorang Kakek misterius itu, Nak.
Maafkan Ibu Irawan, Tamara, jika Ibu seringkali menyendiri dan terkesan selalu menjauh dari kalian, itu karena ketakutan Ibu yang tidak mampu terungkap.
Setiap hari Ibu selalu ketakutan, Ibu tidak tahu harus berbuat apa, setiap hari Ibu tersiksa oleh keadaan serba salah ini.
Mahluk itu selalu datang dan mengancam Ibu, dia sudah mengincar dan menandai Irawan menjadi tvmbal selanjutnya, kalau Ibu tidak menuruti apa saja perintahnya.
Setelah banyak sekali orang yang kami tvmbalkan, terutama meninggalnya pak Mardi, itu adalah ulah Ibu. Ibu terpaksa melakukan ini agar mahluk itu berhenti mengincar Irawan, tapi mahluk itu mengingkari janjinya, dia masih menginginkan Irawan, karena sudah berhasil melepaskan pak Pardi dari jerat, imbasnya berbalik pada kalian, Nak. Mahluk itu sekarang murka.
Ibu takut kehilangan kalian.
Asal kalian tau, selama ini kami melakukan ibadah bukan karena lilahi ta'ala. Kami shalat, mengaji, hanya sebagai kedok belaka, untuk menutupi aliran s e s a t yang kami ikuti.
Tolong, cukup sampai di Ibu dan Bapak saja. Ibu tidak mau ada kami sesudah kami.
Ibu harap kalian tidak akan terjerumus seperti kami yang b o d o h ini.
Kalian sudah tau kan, mana yang baik dan mana yang benar?
Ibu berpesan kepada Irawan, jaga dirimu baik baik, jaga adikmu Tamara, saling membantu, saling menolong, bersatulah.
Setelah Ibu tiada, jujurlah pada Adikmu tentang keberadaanmu selama ini di kota, tapi jangan dengan siapapun selain adikmu.
Biarkan ini menjadi rahasia kalian berdua, ya. Ingat pesan Ibu.
Irawan, Tamara jaga diri baik-baik ya. Jangan pernah membenci kami orangtuamu.
Ibu rela berkorban, menumbalkan diri untuk mahluk itu, agar kamu mempunyai sedikit waktu hidup lebih lama.
Berhati-hatilah, selalu waspada dengan siapa saja yang terlihat baik di depan kalian. Bisa jadi dia yang kalian anggap baik, akan menjebakmu diam-diam ketika lengah.
Ibu percaya kamu bisa, Irawan.
Kamu pasti bisa menguak semuanya, karena pengakuan dan meninggalnya Ibu tidak ada apa apanya dengan rahasia besar di kampung ini.
Ibu sudah merestui kalian untuk memecahkan masalah ini.
Kalian pasti bisa menyelamatkan diri dan menyelamatkan orang banyak di kampung ini. Tolong mereka yang tidak tahu apa-apa, tolong mereka karena ulah kami ini, ringankan dosa jariyah kami, dengan keberhasilan.
Kebumikan jenazah Ibu dan Bapak secara layak. Carilah jasad Bapak yang telah Ibu sembunyikan setelah pemakaman nya dulu, Nak.
Cari peti berwarna hitam, tepatnya di ruang bawah tanah, Bapak di awetkan di sana sesuai perintah mahluk tersebut.
Masuklah ke dalam kandang ternak yang sudah lama k o s o ng, di bawahnya pasti ada sesuatu yang menyembul, sebuah pintu yang bisa di buka, ada tangga menuju ke bawah.
Di dalam sana, ada beberapa kunci untuk membuka pintu sambungan ke pintu kamar milik Ibu.
Kami memang sengaja menyembunyikan tempat itu pada kalian, dulu.
Tolong kuburkan jenazah kami secara layak.
Ibu dan Bapak sangat menyayangi kalian, sampai kapanpun. Maafkan kami.
Kami menangis sejadi-jadinya setelah selesai membaca surat terakhir dari Ibu.
Airmata kami luruh tak henti-hentinya,
Kami tidak menyangka, di balik sikap Ibu yang entah itu, menyimpan sesuatu yang menakutkan, mengerikan dan ternyata ada masalah besar yang mereka sembunyikan hingga berdampak sampai sekarang.
Sejauh ini, aku tidak pernah menduganya! Aku harus bisa menjadi apa yang Ibu inginkan.
Aku harus memperbaiki semuanya sebelum terlambat.
Aku harus bisa menjaga Tamara dan warga lainnya.
Aku harus bisa menguak tuntas masalah ini, tapi apa mungkin aku bisa menghadapinya seorang diri?
Sepertinya, aku harus meminta bantuan pada Kakek misterius itu!
Tapi kapan lagi Kakek itu menemuiku?
BERSAMBUNG.
KAMU SEDANG MEMBACA
TEROR
Mystery / ThrillerTerror itu membuat warga kampung sangat resah dan terancam, karena sudah banyak sekali korban berjatuhan. Belum di ketahui penyebab teror itu datang, hingga suatu hari Irawan pemuda kampung asli yang di asingkan ke kota oleh Ibunya itu mampu memecah...