T e r o r [12] Pelatihan ☑️

91 8 0
                                    

"Fokus Ir!"

"Fo-kus!"

"Aah!"

Setelah berhasil mengeluarkan sukma, tubuhku terasa sangat ringan, seperti sedang menggerakan sebuah bayangan. Sementara ragaku masih dalam posisi duduk bersila, memejamkan kedua mata.

Setelah berkali-kali gagal, akhirnya aku berhasil melakukan apa yang Rehan katakan, dengan bantuan Kakek.

"Kamu berhasil!" Kata seorang Kakek di belakangku, ia tersenyum bangga melihat keberhasilanku.

Aku sampai tidak menyadari ada dua orang Kakek di belakang.

Kakek itu adalah kakek Dullah, dan ----- ?

Siapa Kakek satu lagi?

"Apa itu adalah Kakek Suro, kakek yang dikatakan oleh Rehan?" Batinku bermonolog.

"Ya, Ir. Itu kakek Suro!"

Secepat kilat, Rehan sudah ada di dekatku. Ia melakukan pisah sukma dalam waktu yang begitu singkat.

"Han, ka-kamu kok ngambang?" Tanyaku

"Kamu pun bisa, Ir" Jawab Rehan.

"Coba lakukan hal yang sama, seperti yang di lakukan Rehan," Titah Kakek Dullah padakku.

Aku pun mengikuti perintah Kakek dan melakukan hal yang sama, seperti yang di lakukan Rehan.
Tidak cukup sekali dua kali, aku selalu mengalami kegagalan, hingga akhirnya aku bisa melakukannya.

"Aku bisa! Lihat," Tunjukku.

Kakek Dullah langsung bertepuk tangan, yang diikuti oleh kakek Suro dan juga Rehan.
Mereka seperti sudah akrab dan sudah saling mengenal satu sama lain.

"Rehan, sebaiknya kamu kembali ke ragamu. Beristirahatlah, tugasmu hari ini sudah selesai, karena aku akan melatih dan membawa Irawan ke alam ghaib,"

"Baik, Kek!"

Rehan langsung kembali ke raganya dan meninggalkanku tanpa permisi.

"Suro, tolong jaga raga Irawan baik-baik, aku akan kembali setelah selesai."

"Tenang, aku akan menjaganya. Fokus, lanjutkan saja misimu!"

Kakek Dullah mengangguk.

"Ikuti aku!" Titahnya.

"Baik, Kek!"

•••

Aku di bawa terbang oleh kakek Dullah dan berkeliling memutari tempat awan.
Bahkan kakek Dullah mengajariku cara agar tubuh kita tidak bisa di lihat oleh lawan, kakek mengajariku cara tidak menampakan diri, dan berpindah tempat dalam waktu singkat.

Kakek Dullah mengajariku banyak hal, mulai dari berimajinasi, cara bertarvng, menggunakan senj4t4, mengumpulkan dan melepas kekuatan untuk lawan.

"Kamu harus mengetahui kedatangan lawan, melalui indra penciuman, pendengaran dan perasaaan."

"Kamu haru mengetahui kehadiran lawan yang memiliki kemampuan tembus pandang, melalui ketiga indra tersebut, semuanya harus bekerja sama dalam satu waktu."

"Sekarang, saya akan mencoba mengetes kemampuanmu, siap-siap! Kalau kamu tidak bisa menangkapku, kamu akan terluka, Irawan!"

"Kamu harus bisa mengetahui dimana keberadaan ku, melalui indra pencium, indra perasa, dan indra pendengaran.
Angin yang bertiup sangat kecil, bahkan tidak terasa sekalipun, kamu di haruskan bisa merasakannya. Kuncinya fokus, Ingat itu!"

TEKKKKK °

Lagi-lagi, Kakek Dullah menghilang begitu saja tanpa aba-aba. Ada bayangan transparan yang tertangkap oleh kedua mata, "Itu Kakek!"

TERORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang