→ten←

166 20 1
                                    

Brakk

Akhh

"Kesabaran saya sudah di batas Jung Jeno!"

"Yak! Apa-apaan lu!?"

Plak

Plak

Dua tamparan mendarat di pipi Jeno

Jeno memegang pipinya yang memerah

"KAMU YANG APA-APAAN!?"

"APA SIH!?"

PLAK

tamparan keras mendarat lagi di pipi kanan Jeno

"Kenakalan kamu sudah di luar batas! Kamu ini ke sekolah untuk apa!?"

"Saya sudah berkali-kali katakan! Berhenti melakukan semua itu sebelum terlambat jung Jeno!"lanjutnya

Plak

"Denger gw Na jaemin, lu ngga punya hak apapun atas gw! Lu cuman jadi ketos aja belagu!, lu bukan siapa-siapa gw ingat dan lu ngga usah urusin hidup gw!"tegas Jeno lalu pergi meninggalkan jaemin.

........

Pemuda dengan stelan baju yang berantakan itu sekarang tengah duduk di halte bus menatap langit mendung yang sebentar lagi akan meneteskan bebannya

Hufttt.....

Jeno mendongak

"Masih lama kayanya."

Ia pun bangkit dan menaiki motornya lalu pergi menuju tempat di mana ia selalu mengeluarkan keluh kesah nya

Yap, pemakaman

Ia berjalan pelan menuju makam sang ibu dan duduk di samping makam itu

"Mom nono datang....."

Jeno diam setelah nya, ia menatap dalam foto sang ibu

"Mommy.....nono lelah....nono mau nyerah...."

Jeno menarik nafas dalam-dalam

"tidak ada mengerti dengan nono,nono udah cape mom, jemput nono hiks..."Jeno mulai terisak

"D-daddy, Daddy udah ngga peduli Dengan nono,Daddy bahkan mengingkari janjinya mom hikss, dia menampar nono karena anak dari istrinya hiks... Nono benci daddy mom daddy lebih milih anak istrinya dari pada nono yang anak nya sendiri"

Jeno yang tengah menangis di kejutkan dengan sebuah
tepukan di pundak nya,saat melihat siapa yang menepuk pundak nya ia segera mungkin mengusap wajah nya yang masih terdapat air mata

"Ngapain lu di sini!?"

"Ini pemakaman umum, bukan pemakaman keluarga mu" ucap pemuda itu ia berjongkok di samping Jeno

Jeno hanya diam, ia kembali menatap foto sang ibu

"Ibu mu cantik,sama seperti mu"

Jeno menoleh "apa?"

"Lupakan"

Hening.

"Butuh pelukan?"tanya jaemin

Yap pemuda itu adalah jaemin

Lagi dan lagi Jeno menoleh, ia menatap jaemin

Tanpa menunggu jawaban dari Jeno jaemin itu langsung memeluk jeno erat

Jeno yang di peluk pun kaget, namun sedetik kemudian ia membalas pelukan jaemin 

Satu hal yang Jeno rasakan saat ini

Tenang.

TBC.

berandalan [jaemjen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang