NOTE📌⚠️‼️
{This story is just fiction, it has nothing to do with real life}
*
*
<OVERTHINKING>
*
**
<<<•>>>
*Pagi itu Zara terbangun dengan keadaan kamar yang sudah sunyi. Di melirik kesebelahnya, Teddy sudah tidak ada di sana.
"Pagi banget" ucap nya sambil sesekali mengucek mata.
Zara bangun dan merapihkan tempat tidur mereka. Lanjut ke kamar mandi, mencuci muka dan menuju dapur untuk membuat sarapan.
Pintu kulkas terbuka, menampilkan isi nya yang kosong melompong.
"Aishh lupa, sekarang kan lagi di rumdin" pekik nya ketika baru sadar jika dia sedang berada di rumdin.
"Terus mas tadi sarapan sama apa dong?" tanyanya sendiri.
Zara langsung membuka ponselnya, mengirim beberapa pesan pada Teddy.
Lama menunggu balasan yang tak kunjung datang, Zara memutuskan untuk pergi keluar mencari tukang bubur sambil menunggu pesannya terbalaskan.
Setelah mengunci pintu, Zara melangkahkan kakinya keluar area rumah dinas yang lumayan besar itu. Baru beberapa langkah kakinya keluar area rumdim, suara seorang wanita memberhentikan langkahnya.
"Mba Zara!" Zara menengok kebelakang, terlihat seorang ibu-ibu muda yang mengendong anaknya berjalan mendekat.
"Ehh mba Fely, lagi jalan pagi sama Denta?"
"Iya mba, Denta lagi rajin saya jemur biar sehat"
Zara mengusap pelan pipi bayi laki-laki dalam gendongan ibubya. Perasaan aneh tiba-tiba muncul ketika menyentuh bayi itu. Matanya tak lepas dari bayi laki-laki. Terlihat seperti menginginkan hal yang serupa pada dirinya.
"Ayo mba nyusul, biar Denta ada temen mainnya"
"Haha, baru mau setengah tahun aku nikah mba. Yakali isi secepat itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cegil & Abdi Negara S2
RomanceSetelah menikah dengan seorang abdi negara, kehidupan Zara yang seorang cucu konglomerat itu tidak selalu berjalan mulus. Banyak masalah yang datang ke kehidupan perhikahan mereka. Hingga puncaknya, membuat gadis itu lebih memilih pergi dan kembali...