NOTE📌⚠️‼️
{This story is just fiction, it has nothing to do with real life}
*
*
<THE FEELING IS STILL SAME>
*
**
<<<•>>>
*"Zaraaa!" teriak Ella manakala dia merasa bayi yang sedang di gendongnya sebentar lagi menangis.
"Ella! Bisa gak jangan teriak? Suara kamu itu ya, ganggu Zara istirahat" Dave memarahi adik bungsunya itu
"Udah-udah, kalian ini berantem terus ya. Sini El"
Ella berjalan mendekati ranjang pasien dan memberikan bayi mungil itu. Dan benar saja, bayi itu langsung menangis kencang dalam pelukkan sang ibu.
"Kan, aku bilang juga apa" sahut Ella.
Zara menenangkan putrinya yang terus menerus menangis kencang " cup... cupp.. cup, anak mamah yang cantik"
"Raqiel mau apa sayang? Mau mamam?" tanya Zara pada bayi cantik itu.
"Eh! Eh.. eh?" Dave ikutan panik ketika bayi laki-laki yang di gendong nya juga mulai menangis juga.
"Hahaha, lihat? Kamu juga panik ka" Ella tertawa puas melihat kakak nya kelabakan.
"Kemari Dave"
"Gapapa, kamu sibuk dengan Raqiel. Rafael biar dengan ku saja"
Zara menggeleng "tenang, aku bisa handle keduanya"
Zara yang kini sudah resmi menjadi ibu dua anak itu, memberikan asi pada kedua buah hati nya dengan dengan sangat telaten.
"Kapan aku bisa pulang?" tanya Zara tiba-tiba di sela aktivitas nya.
"Besok, kondisi Rafael dan Raqiel juga sudah stabil" jelas Dave.
"Terimakasih Dave, Ella"
"Gak usah sungkan Zara, kamu udah aku anggap saudaraku sendiri" senyum Ella.
Skip keesokan harinya~
Setelah menghabiskan 1 minggu lebih di rumah sakit, hari ini akhirnya Zara di perbolehkan pulang. Di antar kakak beradik Eliezer, perawat, dan beberapa ajudan. Kini dia sudah berada di depan rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cegil & Abdi Negara S2
عاطفيةSetelah menikah dengan seorang abdi negara, kehidupan Zara yang seorang cucu konglomerat itu tidak selalu berjalan mulus. Banyak masalah yang datang ke kehidupan perhikahan mereka. Hingga puncaknya, membuat gadis itu lebih memilih pergi dan kembali...