Setelah menikah dengan seorang abdi negara, kehidupan Zara yang seorang cucu konglomerat itu tidak selalu berjalan mulus.
Banyak masalah yang datang ke kehidupan perhikahan mereka. Hingga puncaknya, membuat gadis itu lebih memilih pergi dan kembali...
NOTE📌⚠️‼️ {This story is just fiction, it has nothing to do with real life} * * <LAST DAY IN LONDON> * *
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
* <<<•>>> *
Tak terasa seminggu sudah mereka lalui di sana. Hingga hari ini adalah hari terakhir mereka di London, sebelum besok malam kembali pulang ke Indonesia.
"Cepet sayangg"
"Sabar napa mas, make up ajah belom"
"Gak usah make up, kamu udah cantik" kata-kata andalan pria yang sudah lelah menunggu pasangannya bersiap.
"Yaampun, salahnya dimana coba. Tanpa make up kamu emang beneran udah cantik sayang" ucap Teddy meyakinkan.
"Hemm... ya, ya, ya"
"Udah yuk, kasian albert udah nunggu di bawah pasti"
Setelah sedikit perdebatan kecil, keduanya kini sedang dalam perjalanan ke sebuah tempat untuk membeli oleh-oleh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
📍Charbonnel et Walker shop
"Sayang....." panggil Teddy.
"Hmm?"
"Gak kebanyakan kamu ambil segitu?" tanya Teddy ketika melihat tumpukan dus coklat di atas meja kasir.
"Kenapa? Kan buat oleh-oleh. Perlu banyak dong" balas Zara santai.
"Terserah kamu ajah deh" ucap Teddy pasrah.
Saat semua belanjaan sudah ter scan, penjaga casir menyebutkan nominal serta bertanya akan membayar tunai atau nontunai. Zara langsung mengeluarkan kartu miliknya dari dalam tas kecil yang dia bawa.
"Eh!? Tunggu, pakai punya mas ajah" Teddy menahan tanggan Zara yang hendak memberikan kartu miliknya
