Setelah menikah dengan seorang abdi negara, kehidupan Zara yang seorang cucu konglomerat itu tidak selalu berjalan mulus.
Banyak masalah yang datang ke kehidupan perhikahan mereka. Hingga puncaknya, membuat gadis itu lebih memilih pergi dan kembali...
NOTE📌⚠️‼️ {This story is just fiction, it has nothing to do with real life} * * <OUR FAMILY> * *
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
* <<<•>>> *
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Papa, ayoo" panggil Raqiel yang muncul dari balik pintu.
"Iya sayang, ayo-ayo" Teddy memasukkan ponsel nya kedalam kantong jaket dan segera menyusul Zara dan kedua anaknya yang sudah menunggu.
*****
"Mas, kita mampir ke supermarket dulu ya? Aku mau beli bahan makanan. Isi kulkas di rumah masih kosong" pinta Zara saat mereka sedang dalam perjalan pulang.
"Kenapa gak beli makanan jadi ajah? Kebetulan mamah papa lagi otw kesini"
"Mamah papa?" Teddy membalas dengan sebuah anggukan.
Melihat respon Teddy, membuat Zara sedikit murung. Teddy yang menyadari istrinya tiba-tiba diam itu, langsung bertanya.
"Kenapa? Ada yang kerasa lagi? Masih pusing?" Zara masih diam tak menjawab.
