Halo..
Annyeonghaseo😍
Assalamu'alaikum guys🥳🥰
Apa kabarnya?
Setelah sekian abad, akhirnya gue up juga yah, huhu. Gimana perasaan kalian pas gue up?
Gue gak bakal banyak bacot disini karena bingung mau ngebacot apa yekan🥲
So, thanks buat kalian yg udah vote and komen😊
Thanks juga udah dukung cerita gajelas gue🤩
Satu kata buat author?
Satu kata buat Ivan?
Satu kata buat Nata?
Beribu kata buat Adrian?
Langsung komen ya😎
Jangan lupa buat follow akun author-!!
Typo tandai🥴
Saranghae😘
Thankyou❤
¶¶ • SEDIKIT PERMAINAN ALASKA! ¶¶
🍂
🍂
🍂
Selamat membaca❤
"Ini si Ivan gak bakal langsung eksekusi tuh anak setan, kan?"
Arkan, Radhika, Calvin dan Galang langsung menatap Joshua yang baru saja mengeluarkan suara.
"Kenapa?" Tanyanya saat keempat temannya menatap dirinya.
"Ngapain lo nanya kayak gitu?" Sahut Calvin.
"Menurut lo?" Joshua menatap Calvin dengan alis terangkat.
"Gue yakin si Ivan gak bakal langsung eksekusi tuh orang, secara dia kan masih punya hati gitu gitu juga." Ucap Galang.
"Tapi nggak dengan Alaska." Tiba-tiba Arkan menyeletuk datar.
"Oh iya njir!" Heboh Joshua seketika. "Kenapa gue bisa lupa dah?"
"Kalau udah menyangkut Alaska sih, kecil kemungkinan tuh manusia hidup lebih lama." Balas Galang.
Calvin mengangguk. "Secara tuh manusia gunung Everest kan gak pernah kasih ampun musuh nya."
"Samperin yok, penasaran gue!" Ajak Joshua tiba-tiba.
"Gue sih pengen, cuman takut mati di tempat." Ceplos Galang polos.
"Jangan." Peringat Radhika yang sedari tadi diam menyimak.
"Kenapa?" Tanya Galang dan Joshua.
"Biarin, jangan ganggu Ivan."
Mereka akhirnya mengangguk. Radhika ada benarnya juga, ini bagian Ivan. Saat waktunya tiba untuk mereka, mereka akan langsung mengeksekusi manusia itu.
Sementara itu, orang yang mereka bicarakan masih berada di lokasi. Kedua tangannya terlipat di dada, tatapan tajam nya menatap bengis seseorang yang kini tergeletak tak berdaya dilantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
IVAN, the best YOUNG Papa! (HIATUS)
Teen FictionIvander Argantara Alaska, lelaki yang terkenal dingin tak tersentuh, memiliki wajah begitu rupawan namun tanpa ekspresi, berbicara seperlunya saja, karena menurutnya mengeluarkan banyak kata itu membuang waktu, memiliki bola mata berwarna hitam lega...