Chapter 2

2K 172 14
                                    

Zee, aldo dan tian baru saja sampai di rumah, mereka pun langsung masuk ke dalam rumah.

"assalamualaikum, kita pulang" teriak mereka bertiga

"bisa gak gak usah teriak-teriak, mamah juga denger kok" ucap feni

"hehe, maaf mah" jawab mereka bertiga

"sekarang kalian istirahat terus bersih-bersih jangan lupa" ucap feni

"siap mamah" jawab mereka bertiga sambil memberi tanda hormat kepada feni

Mereka bertiga pun langsung pergi ke kamarnya masing-masing.






















Di sebuah rumah

Seseorang sedang melamun di balkon kamarnya, dia kembali teringat kejadian di masa lalu.

Tak lama pintu kamarnya terbuka dan menampilkan adiknya yang baru saja pulang sekolah.

Ceklek

"kak ngapain di balkon?" tanya adiknya

"lagi pengen aja" jawab kakaknya itu

"kak sean masih mikirin kejadian itu?" tanya adiknya

"iya" jawab sean

"mau sampe kapan kak sean terus kaya gini kak? Mana kak sean yang dulu aku kenal" ucap adiknya

"bisa gak kamu gak usah bahas ini, kakak lagi gak mau berantem yah de" balas sean

"tapi mau sampe kapan kak" ucap adiknya yang sedikit nada yang tinggi

"stop chika! Gue gak mau berantem sama lu. Kalau lu cuma mau mancing emosi gue mending lu keluar!" Balas sean dengan emosi

"iya udah aku keluar" ucap chika dengan mata berkaca-kaca

Brak

Pintu kamarnya di tutup dengan kasar.

"huh, kenapa lu jadi kaya gini sih sean" gumam sean pada dirinya sendiri
















Kini sean mulai merasa bersalah pada chika karena membentaknya, dia pun segera masuk ke dalam kamar adiknya tanpa mengetuknya dan langsung masuk.

Dia melihat chika yang sedang menangis sambil menutup dirinya dengan selimut.

"de, maafin kakak" ucap sean

"aku cuma pengen kak sean aku yang dulu hiks, yang selalu ceria dan peduli sama orang lain hiks" jawab chika sambil menangis

"maafin kakak de, kakak cuma terus kebayang sama kejadian itu" ucap sean

"aku cuma pengen bantu kak sean buat lupain kejadian itu, tapi kakak aja gak pernah cerita sama aku. Aku ini adik kakak atau bukan sih hiks" jawab chika






Sean yang mendengar ucapan chika merasa sakit hatinya, dia membuat adiknya merasa tidak di anggap olehnya karena dia selalu saja menutup dirinya akibat kejadian itu.

"gue selalu bangga sama lu bang, lu itu peduli banget sama orang lain"

Tiba-tiba kata itu terngiang dalam pikirannya, kata-kata dari seseorang yang begitu berharga untuk sean pada waktu itu.













Dia pun mulai tersadar bahwa dia tidak bisa terus seperti ini, dia akan terus menyakiti semua orang terdekatnya jika dia terus bersikap seperti sekarang.

"kak sean janji bakal berubah de, maafin kak sean. Kakak sadar apa yang kakak lakuin ini nyakitin orang terdekat kakak termasuk kamu, jadi kakak minta maaf" ucap sean

Three LegendsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang