Bab 1

1.1K 78 15
                                        


Apa yang dia ingat hanyalah sebuah kilasan balik yang berulang setiap hari. Bagaimana awalnya kerusuhan dari meja dibelakang sana, membuat selera makanya hilang begitu saja. Heeseung mengtuk begitu banyak dalam hatinya tentang anak anak kelompok pengganggu yang sudah sangat kelewatan hari demi hari. Mulai dari gangguan biasa, umpatan, sampai kekerasan fisik.

Heeseung tidak mengerti dimana letak kesalahanya saat itu. Setelah tatapan nya bertemu dengen lelaki pirang bermarga Shim itu, sebuah nampan besi berserta isinya tiba-tiba menghantam keras kepala belakangnya.

Saat itu, bukan hanya dirinya yang terkejut dan merasa ngeri. Puluhan pasang mata di kantin juga terdiam setelah menyaksikan kejadian itu.

Di ikuti dengan langkah kaki yang berderap mendekatinya dari belakang, Heeseung berbalik, menangkap seringai dari pelaku. Tubunya menjulang tinggi, menatap begitu sengit juga meremehkan.

" liat apa lo?"

Suaranya begitu dingin dan mengganggu. " lo tau apa yang paling gw benci?" Pria Shim itu menunduk, melepaskan sesuatu dari wajah Heeseung sebelum berikutnya semangkok kuah pedas di tumpahkan diatas wajahnya.

" tatapan lo"

Malang bagi Heeseung, setelah saat itu matanya tidak bisa lagi digunakan dengan baik.

....

.

.

.

Return (Antagonis)

.

Heeseung sadar sepenuhnya bahwa dia kini telah kembali kemasa lalu. Entah apa yang menyebabkan ini terjadi, dia hanya terus bersyukur bahwa kaki dan penglihatnnya telah kembali. Hidupnya seperti direstart, dia bertekat akan memanfaatkan kesempatan ini untuk memperbaikan takdirnya.

" Lee Heeseung"

" ya?"

" buat pertandingan selanjutnya lo balik ke kursi cadangan lagi ya. Pelatih agak kecewa soal kejadian di lapangan tadi "

" oh, soal itu gw minta maaf "

"chill, Bukan urusan gw. Ngomong ngomong yang lain sudah di mobil nungguin lo. Udah kelar ganti bajunya kan?"

" sudah "

" btw, Seung "

"Iya?"

" pakek lagi kaca mata lo. Lo udah boleh lepas softlens sekarang. Gw agak risih liat lo."

....

Hari itu sepulang sekolah, Heeseung di halte untuk menunggu bus pulang. Namun sialnya ingatannya sedikit kabur, dia lupa bus apa yang harus dia naiki untuk pulang.

Untunglah saat itu ada seorang siswa yang berdiri tak jauh disebelahnya. Heeseung pun memutuskan untuk bertanya padanya.

" permisi "

Topi biru tua dengan logo club futsal milik sekolahnya itu terangkat sedikit. Masih dengan earphon kabel yang meyumbat telinganya. Pria itu sepertinya tengah fokus dengan game di phonselnya hingga tidak menyadari tentang keberadaan orang lain. Hal itu membuat Heeseung berujung diam diam malah memasatinya.

Heeseung bahkan tidak ingat kapan terakhir dia bermain game. Setelah kejadian itu bahkan untuk sekolah saja dia tidak bisa lagi. Ini akan meyenangkan jika saja matanya tidak di buat rusak oleh si Shim sialan itu. Bahkan hal yang paling Heeseung ingat saat itu adalah umpatan kasar dari bibir tebal brengsek miliknya- yang jika dipasti cukup persis sama dengan pria di depannya ini.

Return (Antagonis) || HEEJAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang