LAST

15.6K 942 256
                                    

Datang juga di penghujung Book Mommy

Happy reading All ❤

🌻🐯🐻🐬🍬🍭🌻

Haechan dan juga Mark kini sudah berada didalam mobil, mereka sedang dalam perjalanan untuk pulang dengan suasana dingin menyelimuti keduanya.

Haechan menatap Jalanan sepi di depannya sembari menggigit kecil bibirnya mencoba untuk menahan tangisnya yang selalu ingin keluar.

Sedangkan itu, Mark menoleh kan kepalanya kearah si manis yang sedari tadi menghadap jendela mobil tanpa suara sama sekali.

"Dek, "

Haechan tak menjawab, entah apa yang kini dipikirkan oleh namja manis itu sampai sampai ia tak mendengar bahwa sahnya ia sedang memanggil si manis saat ini.

"Haechan."

Haechan tersadar dari lamunannya. Ia menoleh ke arah Mark, "E-eh mas manggil? ada apa? Maaf adek tadi melamun"

Mark menghela nafasnya panjang, "Tak ada. " Mark kembali menatap jalanan didepannya. Kedua bola matanya membulat saat sebuah mobil truk tronton nampak mengarah ke mereka dengan kecepatan tinggi.

"MASSS!! "

BRAKKK

mobil yang dinaiki keduanya terpental jauh sehingga terhempas hingga masuk kedalam kawasan Hutan disamping mereka. sedangkan truk tronton yang menabrak mereka tertabrak pada pohon pohon besar dipinggiran hutan.

Kembali pada kedua nya, rasa sakit yang teramat seolah olah tubuh keduanya kini hancur lebur. Darah yang mulai bercucuran ditubug keduanya dan dengan mobil yang nampak mengeluarkan api.

JDARRR

Mobil mereka meledak, tubuh keduanya yang memang sudah sangat sakit kini harus terbakar didalam lautan api yang membakar mereka.

Haechan menyempatkan diri menatap Mark yang sudah tak bernyawa disampingnya, namun rasa perih, sakit, dan pedih itu menyatu padu sehingga kedua bola mata yang indah pada awalnya itu kini tertutup sepenuhnya.

"I-Ini nggak a-adil..."

"ADEK! "

"MOMMY! "

Haechan sedikit bergetar saat kedua suara yang sangat sangat ia sayang dan ia rindukan itu mengalun diambang kematiannya. Ia bahagia.

"MOMMY! BANUNN!! "

Haechan tersentak, ia terbangun dari tidur panjangnya, kemudian ia menatap sekelilingnya disana ada Mark dan juga Chenle yang kini menatap dirinya khawatir.

Air matanya mengalir tanpa disuruh, sungguh kejadian yang baru saja ia alami ini adalah mimpi semata? Semua nya terasa nyata, bahkan rasa sakit ditubuhnya pun juga masih terasa.

"Hiks, Mass... Lele... " kedua lelaki berbeda usia itu dengan sigap memeluk si manis yang kini sudah berlinang air mata.

"Mommy tenapa? " air mata Chenle ikut turut melihat sang mommy yang kini menangis dengan tubuh bergetar. Chenle memeluk leher sang mommy dengan tangan mungilnya yang perlahan, mengusap punggung sempit sang mommy.

MOMMY? || MarkHyuck | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang