Awal kesalahpahaman

19.5K 1.2K 31
                                    

YEOROBUN TERCINTAA
APA KABAR??💋
KALI INI CANDY BALIK LAGI NIH🍭

"Happy leading tata-tata na Lele💋"
-pertanda Lele yang paling ganteng🐬

🌻

Sejak hari dimana Haechan, Mark dan juga Chenle pergi jalan-jalan bersama sekarang Haechan dan Mark nampak semakin dekat dari hari ke hari. Terbukti dengan Mark yang selalu mengantar jemputnya ke kampus setiap ada jadwal.

Bahkan keduanya semakin tidak ada jarak sama sekali, ibaratnya mereka sama-sama punya rasa namun rasa gengsi untuk menyatakan perasaan itu meliputi mereka.

"Hari ini pulang jam berapa, dek?" tanya Mark sembari fokus menyetir mobilnya.

"Hari ini cuman ada satu kelas jadi cepet pulang sih, sekitar jam 11 udah pulang kok." Mark mengangguk.

"Maaf ya, hari ini mas ga bisa jemput adek dulu. Jam 11 nanti mas ada rapat sama pimpinan perusahaan sebelah."

"Iya gapapa mas,"

Keduanya sama-sama diam setelahnya. Haechan menatap jalanan disampingnya dalam diam, ia sedang bingung sekarang. Entah mengapa perasaannya memiliki firasat yang sedikit buruk.

"Sedang memikirkan sesuatu?" Haechan tersentak kaget, ia menoleh ke arah Mark yang masih fokus pada jalanan didepan.

"Ah gapapa, mas bisa anterin ke mansion Jung aja? Adek pengen ketemu sama Chenle."

"Loh ga jadi ke kampus?" Haechan menggeleng, ia jadi malas ke kampus. Hari ini dia sudah berniat akan bolos dan bermain dengan Chenle saja.

Mark mengangguk, ia tersenyum tipis setelahnya mengusap acak pucuk kepala si manis dengan sebelah tangannya.

"Berantakan ini jadinya!" Ketus Haechan saat melihat rambutnya yang tadinya tertata rapi menjadi berantakan oleh oknum bernama Mark itu.

🌻

"MOMMY NA LELE DATANG!! OH MY GOD! HALLO MOMMY CHAN!!" Si kecil bersuara lumba lumba itu langsung berlari menuju sang mommy saat mendapat laporan dari bibi nim sang suster bahwa sang mommy datang.

"Hai le, bubu mana?" Haechan menggendong Chenle dan membawanya masuk kedalam mansion.

"Bubu cedang macak!" Haechan tertawa geli saat batita satu ini mendusal di perpotongan lehernya.

Haechan membawa kakinya melangkah menuju dapur, di sana nampak seorang pria paruh baya yang terlihat masih cantik dan elegan itu sedang sibuk berkutat dengan peralatan dapur kesayangannya.

"Bubu," Taeyong membalikkan badannya. Ia tersenyum hangat saat melihat calon mantunya berada disini.

"Tumben kesini sayang?" Tanya Taeyong sembari mengusap kepala Haechan lembut.

"Lagi pengen aja, bubu." Jawab Haechan seadanya.

"Tidak ada kelas hari ini?" Haechan menggeleng sebagai jawaban pertanda ia tak memiliki jadwal hari ini. Tentu saja itu kebohongan semata.

"Baiklah, mau membantu bubu bikin kue?" Haechan mengangguk, ia paling suka dengan memasak tentu saja ia tidak akan menolak. Jangan salah kalau urusan dapur skil Haechan yang satu ini tidak boleh diragukan.

"Tapi Chenle nya gimana?" Tanya Haechan bingung.

"Chenle anaknya anteng kok, tinggal di kasih mainan yang penting masih dalam pengawasan kita" jelas Taeyong yang diangguki oleh si manis.

MOMMY? || MarkHyuck | EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang