23_Sirat Dua Surga_

3.8K 236 5
                                    

Assalamualaikum

Balik lagi nihhh ?

Gimana udah kangen sama Aqila ?

Silahkan baca ya.

"Apa yang kamu harapkan pada gelapnya malam, kehangatan seperti apa yang kau inginkan pada dinginnya angin malam, jangan terlalu banyak ber-ekspektasi pada sebuah kegelapan yang hanya bisa menerangi sebagian orbit kehidupan,tapi berharap-lah pada ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang kamu harapkan pada gelapnya malam, kehangatan seperti apa yang kau inginkan pada dinginnya angin malam, jangan terlalu banyak ber-ekspektasi pada sebuah kegelapan yang hanya bisa menerangi sebagian orbit kehidupan,tapi berharap-lah pada secercah cahaya yang memberikan penerangan."

*
*
*
*

>>>Aqila Baqiya Bayyan<<<

.
.
.

By Dhea Farakhunnisa

****

Kicauan burung di pagi hari dan hembusan angin pagi yang begitu segar, di tambah dengan hawa sisa hujan semalam membuat pagi ini terasa begitu menyejukkan.

Matahari mulai memancarkan sinarnya dengan begitu indah, di saat orang lain menyukai senja berbeda dengan Aqila yang malah menyukai fajar, kegelapan yang muncul setelah senja pergi berharap dengan terangnya bulan mampu membuat kegelapan tidak terlalu menyeramkan.

"Aqila,"panggil seseorang membuat Aqila langsung menoleh ke belakang dan menatap mereka dengan heran.

Wajahnya yang tidak terlihat karna cahaya yang membuat Aqila tidak bisa dengan jelas melihat siapa mereka.

Seorang pria dengan anak kecil yang di gendongnya, Aqila hendak mengikuti langkah kaki pria tersebut namun langkahnya kalah cepat, entah di mana Aqila sekarang yang tidak sadar sudah pergi jauh mengikuti langkah kaki pria tersebut.

"Tunggu, kalian siapa ?"

"Heyyy jangan pergi kalian mau ke mana ?"tanya Aqila lagi, Aqila hendak mengikuti pria itu yang tiba-tiba saja masuk ke sebuah cahaya tapi entah cahaya apa Aqila tidak tahu, namun niatnya ia urungkan saat tiba-tiba saja ada seseorang yang menepuk pundaknya.

Membuat Aqila kembali menoleh ke belakang dan menatap heran kembali seseorang yang menepuk pundaknya tadi.

"Jaga mereka."

"Aqila."

"AQILA."

Merasa elusan di kepalanya membuat Aqila reflek bangun dari tidurnya, ia tidak sadar jika tertidur di ruang rawat inap Gus Aqil semalam, mungkin karna dia kecapean karna perjalanan kemarin karna itu tanpa sadar tertidur di sofa.

SIRAT DUA SURGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang