Part 5

19.2K 73 4
                                    

Mendengar berita kepergian Ara Dominic mengamuk, semua isi barang di kamarnya ia hancurkan tanpa sisa, lalu Dominic mengepalkan tangannya, kesal, marah, mengetahui Ara pergi begitu saja, tanpa pamit. Setelah semalam ia gadis itu membuatnya gila, dan menderita.

"Sial! Aku tidak akan membiarkanmu pergi begitu saja Aurora Park! Aku pastikan kau membayar semua atas perbuatanmu! Dan aku berjanji akan menyeretmu ke atas ranjangku!" ucap Dominic berjanji pada dirinya untuk membawa Ara kembali ke dalam penjara yang Dominic buat.

Napas Dominic pun tersengal, tangannya di kepala, tersenyum miris melihat dirinya di permainkan oleh bocah ingusan macam Aurora, yang meluluh lantahkan harga dirinya sebagai seorang lelaki.

"Shit! Aku tidak bisa diam, aku harus mencarinya di Chicago lusa. Dan aku pastikan akan membawanya ke suatu tempat dan hanya aku lah yang tahu tempat itu!"

***

LAX INTERNATIONAL AIRPORT, LOS ANGELES, USA.

Sementara di sisi lain.

Ara terlihat kesal setelah seseorang menabraknya sengaja. Celana jeans yang Ara kenakan tertumpah ice coffee yang ia pegang. Ara pun terbangun dan menatap tajam pria yang tidak jauh darinya.

"Hei, Tuan," panggil Ara, kesal. Menampangkan wajah marahnya.

"Sorry, apa nona memanggil saya?" tanya pria itu.

"Kalau bukan kau siapa lagi, hah? Hantu?" kesalnya.

"Maaf nona, ada apa anda memanggil saya?" Pria itu sama sekali tidak mengerti.

"Ada apa? Kau tidak melihat celana jeans ku basah akibat kau menyenggol minumanku," kata Ara menunjuk celananya yang basah.

"Oh, I'm sorry. Aku benar-benar tidak sengaja."

"Enak saja kau meminta maaf setelah membuat celana ku basah, sialan!"

"Nona, aku benar-benar tidak sengaja. Aku sedang terburu-buru. Kalau memang aku merusah celanamu kau bisa menghubungi aku." Pria itu memberikan name card nya. "Kau bisa menghubungi nomer itu untuk mengganti rugi celanamu yang aku rusak, sebutkan saja nominalnya," lanjutnya lagi.

"Ck... Apa kau pikir aku tidak mampu membeli, hah?"

"Dengar ya Tuan, aku tidak butuh uangmu. Aku hanya ingin kau bertanggung jawab meminta maaf padaku dengan sopan, tidak sombong!" lanjut Ara lagi.

"Nona, sebelumnya saya sudah meminta maaf, tetapi anda sama sekali tidak menggubris maaf saya. Sekali lagi saya minta maaf, kalau anda berubah pikiran, anda bisa menghubungi nomer yang ada di dalam name card itu," sahutnya.

"Cih, dasar sombong!" Ara mengembalikan name card pria itu tepat di dadanya, setelah itu ia mengacungkan jarinya tengah. "Ashole!"

Sementara pria itu pun hanya bisa menggeleng melihat Ara yang sangat berbeda dari wanita yang sering di kencaninya. Sampai senyuman pria itu pun terbit, sambil bergumam. "Cantik, dan menarik."

****

Back to Dominic.

Dominic, menetralkan emosi, amarahnya pada minuman keras yang ia tenggak, lima botol pun ia habiskan dalam waktu 3 jam. Batrice yang melihat suaminya sedikit mabuk pun hanya bisa menghela napas, sambil membersihkan botol-botol whiskey dan beberala botol beer yang berserakan di ranjang mereka.

"Sayang, kau sudah mabuk. Sebaiknya kau sudahi acara minum-minumnya," ujar Batrice.

"Ck... Aku menyudahi?" kekeh Dominic menatap nyalang Batrice.

The seductive step daddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang