Part 10

9.7K 72 2
                                    

Sebelum baca Vote dulu ya, dan ramaikan kolam komentarnya.

------

Aurora Room.

Ara baru saja selesai membersihkan tubuhnya, lalu dia pun keluar dari bilik kamar mandi, di saat Ara membuka pintu ia di kejutkan oleh seseorang yang datang kekamarnya, menutup wajahnya dengan bantal boneka kesayangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ara baru saja selesai membersihkan tubuhnya, lalu dia pun keluar dari bilik kamar mandi, di saat Ara membuka pintu ia di kejutkan oleh seseorang yang datang kekamarnya, menutup wajahnya dengan bantal boneka kesayangannya.
Ara tahu siapa pria itu tapi ia hanya menghela napas kasarnya.

"Kau seperti seorang pencuri yang datang tanpa di undang," kata Ara membuat pria yang sedang berpura-pura tidur terkekeh.

"Ck... Anggap saja aku pencuri, bukankah terdengar bagus," Pria itu membalas perkataan Ara, tanpa memperlihatkan wajahnya.

"Ya, itu menerutmu Alvaro! Tapi tidak untukku. Sebaiknya kau keluar dari kamarku sekarang juga."

Ya, Alvaro lah yang datang ke apartemen Ara. Entah apa tujuan pemuda itu menyandangi apartemen Ara di pagi hari. Padahal semalam Alvaro baru saja singgah dan kini pria muda berusia lebih tua 1 tahun dari Ara kembali datang ke apartemennya.

Ara yang melihat Alvaro di tempat tidur pun berkali-kali menghembuskan napas kasar, jengah dengannya yang tidak mau pergi dari kamar Ara, malahan Alvaro berpura-pura tidak mendengar pengusiran dari perkataan Ara.

"For godness sake! Keluarlah, Alvaro! Aku ingin berganti pakaian," ucap Ara lagi, dengan nada naik satu oktaf.

"Alvaro..." lanjutnya lagi penuh penekanan.

Alvaro menyingkirkan batal boneka di wajahnya lalu bangun dari ranjang Ara dengan raut wajah memelas.

"Ayolah Ara, biarkan aku tidur 5 menit saja," pinta Alvaro dengan suara lemah.

"Nope! Kau keluar dari kamarku atau aku akan memanggil security gedung ini untuk mengusirmu," ancam Ara, tidak main-main.

"Hah! Okay, aku akan keluar dari kamarmu asal kau mau membuatkan aku makanan," timpal Alvaro dengan syarat yang diajukan.

Ara yang mendengar itu hanya bisa mengumpat dalam hati. Ingin sekali Ara melempar Alvaro dari dalam kamarnya keluar gedung yanh tinggi.

"Ara," panggil Alvaro, menunggu jawaban Ara.

Ara mengusap wajahnya kasar, sebelum dia membalas ucapan Alvaro.
"Okay, aku akan membuatkanmu makanan. Asal kau beri aku satu jawaban, kenapa kau bisa masuk ke dalam apartemenku?"

"Oh, soal itu. Siapa suruh kau tidak mengunci apartemen, huh?"

"Hah?" Ara sontak terkejut mendengar pernyataan Alvaro.

The seductive step daddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang