Delapan🍁

1.3K 127 13
                                    

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••

"H-hyung..." Sunghoon dengan mata berair dan wajah yang memerah menatap Jay dengan lemas. Pasokan oksigen sudah semakin menipis—Sunghoon merasa kalau ia akan mati hari ini.

Brugh

"Uhuk! Hah.. Uhuk!" Sunghoon terjatuh saat Jay melepaskan cekikkannya—pemuda manis itu menghirup oksigen dengan begitu rakus. Tangannya memegang lehernya yang terasa sakit karena ulah Jay.

Si pemuda cantik mendongak, menatap Jay yang juga tengah menatapnya tanpa ekspresi.

"K-kenapa? Kenapa kau melakukan hal ini padaku? Apa... Apa aku pernah berbuat salah padamu hyung?" Lirih Sunghoon, entah kenapa Jay terlihat sangat berbeda dari terakhir kali mereka bertemu—Sunghoon seperti tidak mengenali Jay yang sekarang.

Atau memang, inilah sifat asli dari watak Jay—mereka hanya kenal sekilas sehingga Sunghoon tidak tahu seperti apa sosok Jay yang sebenarnya.

Jay ikut menyamakan tubuhnya dengan berjongkok—tangannya mencengkram pipi pemuda manis yang kini menatapnya takut dengan linangan air matanya.

"Kau milikku Sunghoon." Ujar Jay sembari menyeringai layaknya seorang iblis sampai membuat Sunghoon terdiam—terlebih lagi, tatapan Jay saat ini benar-benar menyeramkan.

Jay langsung saja membawa tubuh Sunghoon seperti karung beras, "Meronta sedikit saja, akan aku patahkan kakimu sekarang juga." Peringat Jay sampai Sunghoon diam membisu dengan wajah blank dan syoknya—kenapa Jay melakukan hal ini?

Kenapa Jay ingin menjadikannya sebuah boneka? Begitu banyak pertanyaan dalam pikiran Sunghoon sekarang. Kenapa hal seperti ini harus terjadi kepadanya?

Jika tahu akan seperti ini, saat itu Sunghoon mungkin tidak akan memilih untuk menyelamatkan Jay dan membantunya.

Tapi Sunghoon juga bukan orang yang tega tanpa membantu seseorang yang sedang kesulitan.

Padahal, sejak bertemu dengan Jay—Sunghoon sedikitnya menaruh rasa ketertarikan pada pria tampan itu. Namun sekarang, Sunghoon tidak yakin apa ia masih bisa menaruh rasa yang sedikit itu atau tidak.

Karena Sunghoon tidak ingin berurusan dengan orang seperti Jay.

••

Setelah kepergian Jay, semua anggota Vortex masih berkumpul diruangan tersebut.

"Hei, ada yang berniat taruhan denganku disini?" Celetuk Taehyun sampai membuat anggota Vortex berbalik menatapnya.

"Taruhan apa?" Tanya Yuna yang memang sangat menyukai hal seperti ini.

"Aku yakin sebagai bahan taruhannya pasti diantara kita. Yaak, aku tahu seperti apa dirimu Taehyun." Ujar Sunoo.

"Kau benar, dia memang suka sekali menjadikan kita sebagai bahan taruhan." Tambah Gaeul.

Mafia In Love (Jayhoon)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang