Sebelas🍁

1.3K 137 20
                                    

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••

Setelah membersihkan diri, Heeseung kini sudah bersiap-siap dengan pakaian kerjanya. Ia menatap pantulan dirinya dicermin besar yang ada di walk in closet miliknya.

"Kau benar-benar sangat tampan Lee Heeseung." Gumam Heeseung merasa bangga atas ketampanannya.

Ia pun segera keluar dari kamarnya tersebut, sebelum turun ke bawah—Heeseung menyempatkan pergi ke kamar sang adik.

"Seunghoon?" Ujar Heeseung setelah membuka pintu kamar Seunghoon, kamar yang didominasi warna putih dan pink lebih muda juga banyaknya mainan boneka disana. Walaupun sudah besar—Seunghoon masih saja bertindak seperti anak kecil.

Heeseung tersenyum teduh saat melihat Seunghoon yang masih tertidur dengan sangat nyenyak dikasur miliknya, sembari memeluk boneka beruang kesayangan adiknya itu. Walaupun memiliki banyak barang dan boneka, kamar Seunghoon selalu senantiasa bersih, rapi dan wangi seolah tidak ada kehidupan disana. Mungkin setelah bermain, Seunghoon selalu membereskannya secara langsung ataupun maid lah yang melakukannya.

Karena Heeseung tahu, adiknya itu tidak suka ruangan yang berantakan.

Ia pun memutuskan untuk menutup pintu kamar Seunghoon kembali lalu ia segera turun ke bawah. Dibawah sudah banyak maid yang sedang menyiapkan sarapan untuk keluarganya—kedua orangtuanya pun sudah ada dibawah.

"Appa, eomma, aku berangkat sekarang." Ucap Heeseung sembari mengecup kening kedua orangtuanya.

"Loh, tidak ingin sarapan dulu?" Ujar eomma Heeseung yang bernama Lee Jungkook. Heeseung dan Seunghoon memang terlahir dari rahim seorang pria karena eommanya merupakan seorang male pregnant dan hal itu sepertinya menurun pada Seunghoon.

"Tidak, aku sarapan di perusahaan saja eomma. Oh, tolong bangunkan Seunghoon untuk sarapan nanti~ kalau begitu Heeseung pergi."

Kedua orangtua Heeseung tersenyum tipis lalu menggangguk, "Tentu nak, hati-hati dijalan sayang."

Heeseung pun menggangguk lalu segera pergi keluar dari mansion tersebut. Jungkook menatap sang suami yang sedang meminum kopinya.

"Apa aku harus menurutinya dengan membangunkan Seunghoon sekarang?" Tanya Jungkook pada Taehyung.

Taehyung menatap Jungkook sembari menghela nafas pelan, "Beri dia waktu sedikit lagi... Lagi pula, sarapannya juga belum siap."

Mendengar hal itu, Jungkook menggangguk mengerti. Mungkin saja, Seunghoon akan bangun siang hari karena putra keduanya itu sangat suka sekali tidur dan sedikit sulit untuk dibangunkan.

••

"Kau beristirahatlah. Aku harus pergi sekarang." Ujar Jay setelah puas mencumbu Sunghoon yang tampak kewalahan, wajahnya pun merah merona dengan jejak saliva didagu pemuda manis itu.

Sunghoon menggangguk mengerti, ia sama sekali tidak berniat membantah ucapan Jay.

"Dan jangan mencoba untuk kabur dari sini." Peringat Jay, dan mau tidak mau Sunghoon kembali menggangguk.

Mafia In Love (Jayhoon)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang