Duabelas🍁 [M]

2.7K 141 11
                                    

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••

Sunghoon, dia benar-benar ketakutan setengah mati saat melihat kemarahan Jay. Setelah, Jay membuka pintu kamarnya—Matthew langsung keluar dan Jay meminta pria cantik itu untuk membawakan rantai ke kamarnya.

Sunghoon tidak tahu apa yang akan Jay lakukan kepadanya sekarang—yang pasti, apa yang akan Jay lakukan saat ini pasti bukanlah hal yang baik.

Mengingat, bagaimana kemerahan Jay saat ini.

"H-hyung... M-maafkan aku.. aku—"

"Berkata sekali lagi, aku akan menjahit mulutmu itu sialan." Ucap Jay dengan tatapan super tajam hingga membuat Sunghoon merasa tercekat dan langsung mengatupkan bibirnya dengan rapat.

Brugh!

"Ugh!"

Sunghoon meringis begitu punggungnya menghantam sisi kasur milik Jay—pria tampan itu melemparkannya begitu saja tanpa belas kasihan.

Jay membuka dasi miliknya dan menggulung lengan kemeja sekaligus membuka sabuknya. Ia berjalan mendekati Sunghoon, mengangkat tubuh Sunghoon lalu melemparkannya ke atas kasur king size miliknya.

Tubuh Sunghoon setengah tengkurap, karena hanya area atas sampai pinggangnya yang berada diatas kasur, sedangkan area kakinya berada dibawah membuat pantatnya menunggging dengan lutut sebagai tumpuannya.

"Akan aku perlihatkan, dengan siapa kau berurusan sayang." Ujar Jay sembari menjilat cuping telinga Sunghoon dari arah belakang, pria tampan itu menekan pinggang Sunghoon dan menarik tangan si manis ke belakang.

"Hiks... H-hyung..." Sunghoon mulai meneteskan air matanya ketika Jay mengikat kedua tangannya menggunakan dasi pria tampan itu.

Jay menyeringai layaknya seorang iblis, sampai pintu kamarnya kembali terbuka atas kedatangan Matthew yang membawa barang sesuai dengan permintaannya. Ia pun segera menghampiri Matthew dan mengambil barang tersebut.

"Tuan, ini rantai yang anda inginkan." Matthew memberikan sebuah kotak yang berisi rantai panjang sekaligus dengan borgol kaki tersebut pada sang tuan.

"Selama aku tidak keluar dari kamar ini. Jangan sampai ada siapapun yang menggangguku." Perintah Jay.

Matthew menggangguk mengerti, "Saya mengerti tuan, kalau begitu saya permisi."

Matthew pun pergi, dan Jay kembali menutup pintu kamarnya juga tidak lupa menguncinya dengan rapat. Jay meletakkan kotak tersebut diatas meja—ia pun menghampiri Sunghoon kembali.

Jay membuka kemeja miliknya lalu melemparkannya begitu saja, tubuh tannya yang berotot juga dipenuhi oleh tatoo itu terlihat. Jay berjalan mendekati Sunghoon yang semakin menangis dengan hebat karena rasa takutnya.

Sunghoon tidak bodoh untuk tidak tahu atas apa yang akan Jay lakukan kepadanya.

Srakk!

Jay merobek baju belakang Sunghoon sampai punggung mulus, bersih dan putih itu terlihat dihadapannya.

Mafia In Love (Jayhoon)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang