Tujuh🍁

1.4K 125 3
                                    

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••

Para anggota Vortex lantas langsung berdiri saat melihat kedatangan Jay—mereka membungkuk pada pemimpin yang begitu mereka hormati itu. Anggota Vortex tidak akan pernah membantah pada apapun perintah atau keinginan Jay—mereka akan selalu melindungi dan menuruti semua perkataan Jay.

Jay berjalan ke kursi kebesaran miliknya yang paling depan, diikuti oleh Niki dari belakang.

"Selamat pagi, master." Ujar semua anggota Vortex yang mendapatkan anggukan dari Jay.

"Duduklah, kalian aku kumpulkan disini untuk membahas penyerangan. Apa kalian sudah tahu akan hal itu?" Ujar Jay—ia mengambil satu gelas yang ada dimeja besar itu lalu meminta Asahi yang duduk didekatnya untuk menuangkan wine pada gelasnya. Asahi yang mengerti pun langsung menurutinya.

"Kami sudah mengetahuinya. Penyerangan terhadap aliansi Dark Abbys yang dipimpin oleh Na Jaemin itu akan dilakukan tiga hari dari sekarang, benarkan master?" Ujar Taehyun.

Jay mendengar apa yang dikatakan oleh Taehyun—ia diam beberapa saat sembari memandang Asahi yang tampak berbeda dimatanya. "Asahi, kau sudah selesai dengan misimu?" Tanya Jay sembari meminum wine miliknya.

"Benar master, saya baru saja kembali." Jawab Asahi, penampilannya pagi ini benar-benar menarik perhatian Jay—dada bidangnya yang hanya memakai tanktop ketat membuat bisep dan bahu Asahi yang berotot terlihat.

Sebuah rantai dan penyanggah sniper melekat dipinggang dan didadanya berbentuk huruf X membuat kesan seksi terlihat dari Asahi saat ini. Asahi  juga memakai celana cargo berwarna hitam dengan ujung tanktop dimasukkan ke dalam celana.

Asahi memang terkenal dengan baju-baju yang berbeda dari anggota pria yang lain—pemuda manis itu lebih suka memamerkan tubuh penuh ototnya karena Asahi seorang submissive manly.

"Sudah berapa lama aku tidak menyentuhmu?" Ujar Jay sembari memanjangkan tangannya dan memasukkan jarinya pada mulut Asahi, pemuda dengan wajah tegas namun cantik itu menjilat dan mengulum jari Jay dihadapan para anggota lain yang tampak biasa saja melihat hal itu.

"Saya tidak ingat master~ anda terlalu sering bermain dengan Jungwon jadi saya lupa kapan terakhir kali anda menyentuh saya."

Jungwon yang mendengar hal itu memilih mendecih sembari membuang muka. Bohong kalau Jungwon tidak merasa sakit hati ketika melihat Jay bermain dengan pria yang lain selain dirinya—semua submissive yang menarik dimata Jay sudah pria itu ambil keperawanan analnya termasuk Asahi dan juga Sunoo, dan Jay bisa melakukan hal itu dimana saja tanpa merasa malu saat dilihati oleh orang lain.

"Jungwon jalang favoritku. Dia tidak akan terganti karena dia sangat hebat dalam memanjakkanku." Ucap Jay membuat hati Jungwon berdenyut sakit saat mendengarnya.

"Jadi? Apa sekarang anda ingin melakukannya dengan saya?" Tanya Asahi, ia menatap Jay penuh godaan membuat Jay tertawa berat.

"Tidak untuk hari ini baby boy, aku harus membahas rencana penyerangannya sekarang." Jawab Jay pria tampan itu mencondongkan tubuhnya lalu mengecup bibir Asahi yang membuat pemuda itu tersenyum senang.

"Master, kau terlalu banyak membuang waktu. Cepat katakan, aku harus menyelesaikan sesuatu hari ini." Celetuk Jungwon yang membuat anggota lain ketar-ketir saat mendengarnya.

Bagaimana bisa Jungwon mengatakan hal itu pada pemimpin mereka yang kejam?!

"Apa kau sudah gila!" Bisik Sullyoon sembari mencubit pinggang Jungwon membuat pemuda manis itu meringis.

Jay tidak terlalu merespon lebih apa yang dikatakan Jungwon, ia memilih untuk mengatakan semua strategi yang akan mereka lakukan nantinya.

••

Mata cantiknya terbuka secara perlahan saat cahaya matahari menerpa wajahnya. Sunghoon menggeliat sembari menguap kecil, ia mengambil ponselnya untuk melihat jam berapa sekarang.

"Setengah sebelas. Sepertinya aku telat bangun." Gumam Sunghoon yang masih merasa ngantuk, ia tidur jam lima pagi bahkan sehabis pulang kerja ia langsung tidur tanpa membersihkan tubuhnya sendiri.

Sunghoon segera bangkit, ia bengong sebentar sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sampai...

"Kau cantik sekali."

"AAAA!!"

Suara bariton terdengar yang langsung menggema dikamar miliknya membuat Sunghoon hampir saja melompat dari atas kasur dengan teriakkan melengkingnya.

Sunghoon menutupi tubuhnya menggunakan selimut—menatap takut seseorang yang tengah duduk di meja belajar miliknya. Sunghoon tidak bisa melihat wajah pria itu karena gelap—hanya tubuhnya yang terlihat karena disinari oleh cahaya matahari.

"S-siapa kau?! Kenapa kau bisa ada di kamarku?!" Tanya Sunghoon dengan begitu panik—ia takut sekali orang ini adalah psikopat yang ingin membunuhnya.

Pria itu lantas berdiri, merapihkan jasa dan kemejanya lalu berjalan mendekati Sunghoon sampai wajah tampannya terlihat.

"Jongseong hyung?! Apa yang kau lakukan disini?! Dan... Dan kenapa kau bisa masuk ke rumahku?!" Sunghoon langsung turun dari atas kasurnya dan menghampiri Jay yang tengah berdiri dengan tatapan tanpa ekspresinya.

Setelah melakukan rapat bersama anggota Vortex, Jay langsung pergi ke rumah Sunghoon.

Srak

"Ugh!"

Sunghoon memekik saat Jay menarik tubuhnya sampai ia berada dalam dekapan pria itu. Tangan Jay melingkar pada pinggangnya dan menekannya sampai tidak ada jarak diantara mereka.

"Menjemput bonekaku tentu saja." Ujar Jay membuat Sunghoon mengerutkan keningnya bingung.

"Apa maksudmu hyung?"

Jay tersenyum miring, satu tangannya dengan begitu kurang ajar masuk ke dalam belakang celana Sunghoon—jari-jari besarnya meremas pantat Sunghoon membuat pemuda manis itu memekik terkejut.

"Kau... Kau akan menjadi bonekaku mulai sekarang." Ujar Jay sampai Sunghoon tertegun mendengarnya.

"L-lepaskan aku!" Sunghoon meronta, mencoba melepaskan tangan Jay yang ada dipinggang dan pantatnya. Ia terus mengeluh karena pantat semoknya diremas-remas seperti squisy.

Karena perlawanannya sama sekali tidak ada artinya—Sunghoon mulai meneteskan air matanya. Semalam ia sudah mendapatkan pelecehan seperti ini, dan hari ini pun ia kembali mendapatkannya?

Melihat Sunghoon yang malah menangis, Jay menatapnya marah dengan rahang yang menegas.

"Hiks—"

"Hentikan air matamu itu. Kalau tidak, aku akan membunuhmu sekarang juga!" Sentak Jay sembari mencekik leher Sunghoon.

Sunghoon semakin tertegun, tangannya memukul-mukul tangan Jay yang tengah mencengkram lehernya—wajahnya sudah mulai memerah dengan mata yang berair.

"H-hyung..."

••

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Jay anjirrr😭 dedek gw lo apain hah?!

Vomentnya😘❤️🫰

Mafia In Love (Jayhoon)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang