Di ufuk timur nan muram akan semburat terang,
Aku dan jepitku melangkah dengan kobaran api,
Tersandung batu saat surya mulai merekah,
Dalam perjalanan menuju kebahagiaan abadi.Setiap langkah adalah perjalanan sakral,
Menuju sinar yang lebih terang dan abadi,
Sandal jepit ini ibarat kompas ilahi,
Menuntun kita pada arah hakiki.Matahari terbit adalah simbol suci,
Dari harapan yang senantiasa menyinari,
Sandal jepitku adalah tumpuan suci,
Menuju asa yang kuimpikan tinggi.Di atas bukit yang menjulang terjal,
Sandal jepit menjejak dengan penuh keyakinan,
Menatap langit yang luas tak terbatas,
Dan merasakan sayap mimpi tak berhingga.Dalam aliran waktu tanpa henti,
Aku bertemu keindahan sepanjang jalan,
Sandal jepit ini menuturkan hikayat,
Kilas senyum dalam perjalanan itu sendiri.Kini aku berlari bersamamu, sahabatku,
Mengejar surya yang semakin bercahaya,
Dengan sandal jepit sebagai tumpuan setia,
Mencapai segala yang kita idamkan bersama.Kini terbitlah permulaan baru,
Dengan seuntai kisah petualangan,
Dan sandal jepit ini adalah mitra abadi,
Mengiringi kita dalam perjalanan.Mengejar surya dengan mata cemerlang,
Adalah perjuangan meraih mimpi,
Dengan senyum di setiap langkah,
Dalam sendu menuju kebahagiaan sejati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antologi Puisi Sandal Jepit
PoetryAntologi puisi "Sandal Jepit" ditulis berdasarkan inspirasi dari sandal jepit itu sendiri.