arveil dan coco

27 5 1
                                    

" terkadang keluarga kedua itu lebih berarti ketika keluarga pertama kita yang menjadi sumber rasa sakit "

– praja





happy reading

•••• ••••

sesampainya eril di depan kos, ia sedikit heran karena gerbang kos yang sudah tak terkunci, mengabaikan hal itu eril memasuki gerbang itu tanpa kembali menutup.

" pintu kosan buka tapi kenapa kagak ada suara ye biasanya juga berisik " monolog nya

masuk dengan menenteng kresek yang penuh dengan makanan eril melihat ke sekitar, tak ada tanda kehidupan di sana.

tak memperdulikan hal itu, eril memasuki dapur memasukkan minuman itu ke dalam kulkas dan menata makanan di meja yang tersedia di sana.

fokus eril terganggu karena seseorang menepuk pundak nya, yang tentu saja itu membuat eril sedikit kaget.

" anjing lu ngagetin ae " ucap eril

coco yang mendengar itu hanya tertawa pelan, dan langsung duduk di kursi yang ada di dapur.

" lagian lu fokus amat ril " ucap coco mencomot kentang yang di bawa oleh eril

eril dengan kesabaran yang masih penuh hanya mengelus dadanya, sabar, dan mengikuti coco duduk dan makan kentang yang sudah di beli nya.

" bosen kagak sih ril?? " tanya coco mengawali pembicaraan, eril hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

" sepedahan yuk?? " ajak coco

" emang ada sepedanya?? " tanya eril bingung karena setaunya teman kosannya ini tak ada yang membawa sepeda

" gua Nemu sepeda di garasi kayaknya itu sepeda ibu Jamilah deh, pake aja boleh kali, yuk ah " tanpa menunggu jawaban dari eril, coco udah lebih dulu tarik tangan eril yang mau tak mau eril harus mengikutinya.

sampai di garasi eril melihat sepeda berwarna pink, coco yang sudah menaiki sepeda itu dengan semangat.

" ayo eril naik gua bonceng deh keliling kampung ini " ajak coco menepuk jok belakang sepeda

eril ragu dengan ajakan itu sedikit malu, tapi mau tak mau lagi dan lagi eril hanya bisa pasrah karena ajakan coco, eril pun menduduki jok belakang sepeda itu.

" beres keliling lu kudu bayar tenaga gua ye, kan lu kaya apalagi menyandang nama dirgantara " celoteh coco

" bukannya Lu juga kaya ye?? " tanya eril

coco yang di tanya seperti itu menggeleng " kagak anjir tapi aamiin deh siapa tau ketularan kaya nya " cengenges coco dengan jawaban sendiri.

" udah siap kan?? " tanya coco, eril berdehem saja.

coco pun mengayuh sepeda dengan semangat, tanpa mereka sadari pakaian mereka itu terlihat seperti di kartun si dua tuyul kepala botak yang memakai baju kuning dan biru dimana eril memakai baju kuning dan coco memakai baju berwarna biru.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kosan mulfand galaxy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang