" lucu ya kita semua di pertemukan dengan cara seperti ini "
– suciana chayra Hanin
•
•
•
•
•happy reading
••••• •••••
• kelompok 1 •Kelima mahasiswa itu berjalan dengan lesu, masing-masing memikul beban hukuman membersihkan lingkungan kampus. Eril dan Haidar berjalan di sebelah selatan, memungut sampah sambil ditemani gerutuan tak henti-hentinya dari Haidar. Eril hanya bisa bersabar mendengarkan cerewetan temannya.
Di sebelah barat, Asha dan Marsha sibuk menyapu dedaunan yang berserakan, dengan Kenzie yang rajin memasukkan dedaunan ke dalam tong sampah. "Ah, capek banget anjir," keluh Marsha sambil melempar sapu tangannya. Asha dan Kenzie mengangguk setuju, mereka merasa hukuman ini terlalu berat untuk dilakukan hanya oleh lima orang.
Asha duduk di samping Kenzie yang fokus pada tugasnya. "Ken, kok kamu diam terus sih?" tanya Asha, mencoba memecah keheningan. Tanpa menjawab, Kenzie tiba-tiba berlalu meninggalkan Asha sendirian.
Tidak lama kemudian, Eril dan Haidar mendekati Asha, wajah bingung tergambar jelas. "Kenape, Sha?" tanya Eril dengan rasa penasaran.
Asha menoleh ke arah mereka, "Itu Kenzie, dia di ajak ngobrol malah pergi begitu saja," jawabnya dengan nada kebingungan.
Haidar masih diam, matanya terus memantau langkah Kenzie yang semakin menjauh. " Kagak usah di pikirin lah mungkin emang die Nye aje yang orangnya kurang sosialisasi," ucap Haidar sambil duduk di samping Asha.
Posisi mereka kini seperti formasi kelompok diskusi, Asha duduk di tengah diapit oleh Haidar dan Eril, sedangkan Marsha yang sebelumnya diam akhirnya bergabung dan duduk di depan Asha.
"Kalian ngerasa aneh juga kan sama sikap si Kenzie?" tanya Marsha, mencoba menggali pendapat dari teman-temannya.
Eril mengangguk setuju, "Mungkin dia emang agak aneh, cuma kek yang Haidar bilang, si Kenzie kurang sosialisasi aja."
"Dahlah, ngapain mikirin urusan orang, mending kite bilang aje kalau nih hukuman dah beres terus istirahat," seru Haidar bangkit dari duduknya, diikuti oleh yang lainnya.
Akhirnya, keempat mahasiswa itu meninggalkan halaman kampus dengan perasaan lelah namun juga penasaran dengan perilaku Kenzie. Apakah ada sesuatu yang membuatnya seperti itu? Setelah membersihkan lingkungan kampus, mungkin saatnya untuk memahami lebih dalam tentang sikap Kenzie.
••••• •••••
• kelompok 2 •
Setelah terpecah karena teriakan Kating yang ternyata adalah ketua panitia OSPEK, keenam mahasiswa yang belum saling mengenal menghela nafas pasrah saat melihat lapangan yang jauh lebih luas dari yang mereka bayangkan.
"Besar sekali tempat ini," keluh seorang wanita dengan tubuh ramping dan cantik.
"mending sekarang kita duduk dulu di sana terus bagi tugas, gimana?" ujar seorang cowok jangkung dengan kulit eksotis.
Mereka semua mengikuti saran cowok itu dan duduk membentuk lingkaran di tengah lapangan.
"Ayo, kenalan dulu ya. gua Apraja Reandra Galaksi, kalian bisa panggil gua Praja," ucap Praja sambil memperkenalkan dirinya.
"Salam kenal semua, aku Suciana Chayra Hanin. Kalian boleh memanggilku apa saja," kata Suci sambil tersenyum riang.
"Faiz Bailey Aswindra, panggil aja Coco. Kalau kalian tanya kenapa panggilnya itu jangan tanya soalnya gua juga kagak tau ape cuma mau aje, hehe," kata Coco sambil tersenyum.
Semua terkekeh mendengar penjelasan Coco yang lucu dan unik.
"Aing Claazora Mikesha Oktavia, Oktavia saja cukup," kata Oktavia dengan logat sundanya sambil tersenyum hangat.
" I Angelina Vellyne Xaviera, panggil I Nana ya," ucap Nana si gadis chindo sambil tersenyum ceria.
"Aku Marcelisa Gauret, kalian bisa panggil aku Lisa," ujar Lisa dengan sedikit malu-malu.
Mereka semua mengangguk, merasa bahwa nama-nama itu mungkin akan menjadi teman-teman mereka selama OSPEK berlangsung.
"okey, sekarang bagi tugas. Nana, Coco, Okta, kalian bersihin sebelah kiri. nah gua, Lisa sama Suci bakal bersihin sebelah kanan," arah Praja memberikan instruksi yang disetujui oleh semua.
30 menit berlalu Terik matahari semakin terasa panas di langit, menyengat kulit mereka yang sedang membersihkan lapangan besar itu. Mereka mulai merasa lelah, tetapi tekad untuk menyelesaikan tugas tetap membara di hati mereka.
"bosen banget ye, capek banget. mana kagak seru lagi, apa gua jailin Lisa sama Suci aje ye" keluh praja sambil merencanakan aksi jahilnya.
namun sepertinya, Dewi Fortuna tampaknya sedang berpihak padanya. Sebuah ulat berbulu muncul di hadapannya. Tanpa ragu, praja mengambil ulat itu dengan ranting kecil dan dengan gesit melemparkannya ke arah Suci dan Lisa.
"Yes!" serunya pelan ketika ulat itu mendarat di atas kepala Lisa. Praja tertawa pelan sambil melanjutkan kegiatannya.
Tak lama kemudian, teriakan seorang wanita memecah keheningan. "LISA, DI ATAS KEPALA KAMU ADA ULAT BERKEPALA TIGA! ASTAGA, NAGA BERKEPALA TIGA!!" teriak Suci panik sambil menunjuk kepala Lisa.
Lisa yang terkejut dengan teriakan suci langsung memohon dengan ketakutan, "Suci, tolong singkirkan ulat itu dari kepala aku."
"Nggak bisa, aku juga takut!" tolak Suci sambil merasa geli merasakan sensasi ulat di sekitar tubuhnya.
Teriakan itu membuat Coco, Nana, dan Oktavia yang sedang berada di sebelah kanan lapangan, segera bergegas mendekati Suci dan Lisa.
"Astaghfirullah, masyaallah tabarakallah bunda bunda Lisa! Astaghfirullah, gatel banget!" ucap Nana dengan ekspresi kaget.
" Nana omongan nya ambigu banget " ucap Oktavia mendengar ucapan nana
Coco dengan sigap mencari ranting dan mengambil ulat bulu yang telah "menetap" di rambut Lisa.
"HAHAHAHAHAHAHA," tawa praja akhirnya pecah, mengejutkan teman-temannya.
"pasti lu ye anjirrr, jail amat dah !" sindir Coco kesal. Praja hanya tertawa dan mengangguk santai.
Lisa, yang merasa kesal karena dijahili, melepas sepatunya dan melemparkannya ke arah praja yang masih tertawa.
"Pletak!" suara sepatu Lisa mengenai kening praja, yang langsung meringis kesakitan sambil mengusap keningnya.
Semua pun tertawa melihat praja yang tersakiti akibat ulah Lisa.
" WOYY LU PADA SINI " teriak Haidar di ujung lapang, menghentikan tawa mereka.
yang di panggil pun menghampiri, mereka berkumpul kembali menjadi satu, " ayo istirahat " ajak Eril yang di angguki mereka semua dan berjalan menuju Kantin karena haus yang sudah melanda
•••• •••••
dah dulu ye capek + otak berbusa
KAMU SEDANG MEMBACA
kosan mulfand galaxy
Teen Fictionkosan mulfand galaxy yang terdiri dari dua lantai ini berisi kesebelas mahasiswa dengan tingkah ajaib mereka, jangan lupakan sifat dan sikap setiap orang nya mampu memberikan warna di kosan ini. kosan atas yang di tempati oleh tujuh mahasiswa canti...