9 - Star Player

866 32 0
                                        

Taeyong tahu bahwa ia tidak berekspektasi apapun pada klub basket karena dari curhatan Jaehyun sebelumnya, ia sudah dapat mengira apa yang terjadi pada klub basket sekolah ini. Namun ia tidak menyangka ia akan merasa sangat kecewa begitu memasukin ruangan olahraga itu.

Sebelumnya ia hanya melihat Jaehyun yang bermain sendiri di lapangan gelap. Namun sekarang dengan pencahayaan dan beberapa anggota klub lain mengisi ruangan, entah kenapa ia makin tidak merasakan suasana klub basket dalam ruangan ini. Taeyong merasakan kekosongan, tidak ada semangat, tidak ada harapan, bahkan hamper terasa depresi di ruangan ini.

Anggota klub hanya melakukan motion dribbling dengan tenaga minimal atau hanya duduk di tepi lapangan.

"Wow, no wonder you guys sucks." Ujar Taeyong begitu melihat semua itu. Jaehyun yang mengikuti disisinya, alih-alih menyanggah, ia hanya terkekeh mendengarnya.

"Has anyone told you, that you have a reaaaally loose mouth?" Tukas Jaehyun, karena ia juga menerima komentar serupa dari Taeyong hanya dari beberapa detik melihatnya bermain. Ternyata klub basket pun juga begitu hanya dengan kesan beberapa detiknya.

Taeyong menghela nafas menyadari ia lagi-lagi melakukan kebiasaannya. "What can I say? Harusnya aku bilang 'wah, tim ini sepertinya bisa menang kejuaraan'?" Taeyong mencoba membela diri. Jaehyun hanya mengedikkan bahunya.

"But seriously, apa sebenarnya yang biasa kalian lakukan ketika jadwal latihan?" Tanya Taeyong yang berharap jawabannya setidaknya mereka serius latihan ketika benar-benar jadwal latihan atau mungkin saat ini mereka memang belum waktunya latihan atau semacamnya.

"Tidak juga, biasanya memang seperti ini latihannya. Kami tidak punya pelatih resmi yang selalu ada di setiap latihan. Mereka hanya mempekerjakan pelatih ketika sudah mendekati masa turnamen atau semacamnya." Jawab Jaehyun jujur dan sederhana.

"WHAT?!" Suara Taeyong berhasil menarik perhatian anggota klub yang lain.

Taeyong langsung menyadari suaranya yang menggema di ruangan olahraga ini. Ia langsung melihat sekitarnya terutama kearah anggota klub lain yang tampaknya juga mulai memperhatikan Taeyong dan Jaehyun yang memasuki ruangan olahraga.

Jaehyun mengabaikan reaksi Taeyong dan terus berjalan menuju anggota klubnya yang akhirnya diikuti oleh Taeyong. Namun hal yang tidak disangkanya adalah reaksi anggota timnya.

Begitu Jaehyun mendekati teman-temannya, ia dapat melihat ekspresi mereka yang perlahan berubah dan saling melempar tatapan tidak percaya pada satu sama lain. Namun focus mereka bukanlah pada dirinya tapi pada pria yang berjalan di belakangnya.

"Kenapa kalian bertingkah seperti itu?" Tanya Jaehyun pada teman-temannya yang ragu-ragu untuk bertanya memastikan. Taeyong sendiri hanya diam saja, menunggu Jaehyun setidaknya memperkenalkan mereka.

"Apa kau Taeyong? Lee Taeyong? THAT LEE TAEYONG?" Salah satu dari mereka akhirnya buka suara namun ia tidak bisa menahan antusiasnya hingga akhir.

Jaehyun menaikkan sebelah alisnya karena tidak menyangka bahwa timnya sudah ada yang mengetahui Taeyong. Ia mengira karena yang bersuara adalah juniornya mungkin mereka dari kelas yang sama. Namun ia ingat bahwa tidak ada anggota klubnya di kelas yang sama dengan Taeyong ketika mengantarnya ke kelas sebelumnya dan itu juga tidak menjelaskan reaksi dan antusias anggota lainnya pada Taeyong.

Tanpa menunggu jawaban Taeyong, semua anggota klub mulai berdiri dan menghampiri Taeyong secara langsung, membuat Jaehyun yang disampingnya justru terdorong oleh desakan mereka.

"Kau benar-benar Lee Taeyong kan? Aku penggemarmu..." Ujar salah satu pria yang dipotong oleh pria lain.

"Aku selalu menonton pertandinganmu sejak kau masih di SMP. Aku mulai bermain basket karena melihatmu di lapangan." Tukas pria lain.

"Apa kau bisa menandatangani kaosku? Aku rasa aku akan mendapat keberuntungan di lapangan jika kau menandatanganinya."

"Punyaku juga."

"Apa aku boleh bersalaman denganmu?"

"Aku, aku, berfoto lah denganku."

Semua orang terlihat sangat antusias untuk berbicara dengan Taeyong, hingga membuatnya sedikit gugup dan hanya bisa tersenyum polos. Jaehyun dapat menangkap informasi bahwa Taeyong merupakan salah satu 'star player' dalam dunia basket. Akhirnya ia tahu kenapa Taeyong terus bertanya apa dia mengenalinya. Tampaknya hanya dirinya idiot basket yang bahkan tidak mengenali pemain top basket di generasinya.

Jaehyun menyadari ekspresi Taeyong yang mulai berubah dan mulai mengkhawatirkan ia akan mengalami episode lain jika situasi ini terus berlanjut. Jaehyun akhirnya dengan sekuat tenaga mendorong Kumpulan pria itu dan berdiri di depan Taeyong untuk memberi ruang pada Taeyong.

"STOP! Perhatikan sikap kalian, apa kalian ingin membuatnya pingsan dengan desakan kalian semua." Ujar Jaehyun meninggikan suaranya, membuat yang lain akhirnya menenangkan diri di hadapan Taeyong.


To be Continued..

Jangan lupa Like and Comment nya ya..


M || JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang