05.

129 12 0
                                    

Faiza azani sedang duduk di depan kelas sembari memperhatikan anak-anak bermain basket, ada izan di sana. Izan terus mengoper bola ke arah temannya, terkadang juga memasukkan bola basket ke dalam ring. Cowok itu terlihat bahagia seakan tidak ada masalah di hidupnya.

"Hey, Za, ga ikut yang lain buat tiktok di dalem?" Sera datang dan duduk di samping Faiza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hey, Za, ga ikut yang lain buat tiktok di dalem?" Sera datang dan duduk di samping Faiza.

"Nggak, ngapain juga,"

"Oh iya... Gue lupa kalau lo ga suka buat begituan," Sera menepuk dahinya membuat Faiza tersenyum, ada-ada saja tingkah cewek itu.

"Kamu ga ikut juga ser?" Kali ini Faiza yang bertanya.

"Gak ah, mau temenin lu aja disini," Sera merangkul lengan Faiza.

"Ser... Izan kok bisa ya dia keliatan bahagia kaya gitu?" Tanya Faiza, kembali pada fokus utama yaitu melihat izan bermain.

Sera ikut memperhatikan, "kita ga pernah tau apa isi hatinya za, bisa jadi dia masih sedih karena sering lo tolak," sahut Sera membuat Faiza menoleh.

Maksud Faiza bukan seperti itu...

"Lo masih ga sadar juga ya za, izan tuh suka tau sama lo. kalian temen kecil bukan?"

Faiza hanya diam lalu akhirnya gadis itu mengangguk.

"Lo beneran ga ada perasaan sama sekali za sama izan?" Tanya Sera hati-hati karena menyangkut soal perasaan.

"Gausah lo jawab deh, dari cara lo nolak izan aja gue udah tau kok za, kalau Lo ga suka sama dia, Lo risih kan sebenernya sama dia?"

"Aku..."

"Ser ambil minum gue dong di tas, Haus nih," potong izan, cowok itu sudah berlari menuju Sera dan Faiza berada. Kebetulan kelas mereka dengan lapangan tidak terlalu jauh.

"Oke siap, tunggu sebentar," Sera melenggang pergi masuk menuju kelas.

Izan duduk disamping Faiza tempat Sera tadi.

"Ini...dilap dulu keringat kamu zan," Faiza memberikan sapu tangan nya kepada izan, awalnya cowok itu bingung tumben sekali Faiza perhatian namun setelah itu izan menerimanya.

"Makasih za, nanti gue balikin besok ya," ucap izan.

"Gausah buat kamu aja." Faiza bangkit dari tempat duduknya, hendak masuk menuju kelas.

"Faiza." Ucap izan membuat langkah Faiza berhenti, gadis itu menoleh.

"Makasih." Ucap izan lagi dibalas anggukan oleh faiza.

~✿

Hari ini mapel agama Islam menerangkan tentang perilaku yang di larang oleh Islam, kali ini tugas berkelompok, kebetulan lagi Faiza dan izan satu kelompok. Mereka membahas tentang larangan mendekati zina.

"Dalam surah Al isra ayat 32 Allah berfirman: dan janganlah kamu menghampiri zina, sesungguhnya zina itu adalah satu perbuatan yang keji dan satu jalan yang jahat. Maksud dari ayat ini 'jangan mendekati' dalam al-Quran menunjukkan bahwa semua sarana yang membawa kepada zina seperti pandangan mata, sentuhan dan berkhalwat adalah haram dan dijauhi, walaupun dikira sebagai dosa-dosa kecil," jelas izan.

FAZANITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang