13. run!

296 44 16
                                    


“Duduk dulu, ada yang mau gue tanyain,"Ujar jiho mengambil atensi yang lain.

“Kenapa, ho? Tegang amat muka lu, udah bebas mah bawa santai aja kali,”Seru lisa dengan sedikit jenaka nya.

“Nah, betul tuh si poni. Ga mungkin mereka tau kita disini kalau ga naik helikopter!”Sahut una yang langsung mendapatkan tatapan penuh makna dari jiho.

“Eh? Gue ga mungkin benar, kan? Hahah—

“Benar, na. Mereka punya helikopter.”

“Ho! Ga usah bikin panik. Jelasin dengan singkat.” Tukas rose disertai raut wajah panik.

“Gue ga tau mau jelasinnya gimana, intinya, mereka punya helikopter diruangan mereka tadi. Serius, gue ga tau mau ngasi tau kalian gimana, jadi gue tunggu sampe kita selamat ditujuan.”

“Ho? Trus sekarang lo mau nanya apa? Kita udah ga ada waktu!” Mina berujar dengan wajahnya yang mulai memucat.

“Gue udah mikir sedikit rancangan, tapi gue perlu kesiapan kalian untuk itu. Kalian...siap bertempur, lagi?”Ujar jiho dengan suara sedikit bergetar.

“Siap! Kita harus siap disegala situasi, guys!”Lontaran penuh semangat berasal dari jihyo, gadis dengan penuh gairah.

“Hyo...”lirih jiho takut.

“Hey, kenapa? Kita udah berhasil bertahan ditempat itu aja udah hebat, dan sekarang untuk bertempur, lagi? Kenapa kita ga bisa, hmm? Ayo, guys! Kita harus bertahan.”Kalimat motivasi yang diucapkan jihyo seakan membawa haru bagi yang mendengar.

“Gue terhura, hyo. Bisa-bisanya lo se dewasa ini, walau tontonan lo kartun semua.”Ledekan terdengar dari lisa.

“Heh! Bacot banget lo, ngaca ya! Tontonan lo juga berbi semua!”

“Dih? Lo kira—

“STOP! sekarang waktunya kita serius, oke?”Lerai miyeon seraya menatap jiho guna mengode untuk memberi tahu plan selanjutnya.

“Oke, dengerin gue dengan seksama, girls...”

“Pertama, pasti para mafia bajingan itu udah bergerak mencari kita. Jadi, kita harus ngebagi team. Team satu, tugasnya memancing para mafia ketempat ini. Siapa yang punya tenaga untuk ngelakuin nya?”

“Pencari perhatian mah, siapa lagi kalau bukan si lilis jablai.”Tukas yuju tajam.

“Sekate kate lo yakjuj makjuj! Tapi gue join team satu deh, hehe.” Cengir lisa.

“Team satu, lisa, chaeyeon, saerom, yuju, dan jiho. Kalian tugasnya berada di sekitar rumah ini, NAMUN.... kalian bersikap seolah olah lagi mencari tempat sembunyi, oke?”Tutur rose mempersingkat waktu diskusi.

“Oh, jadi, kita entar lari dan menjauh dari rumah ini untuk ngeliat dan nyari mereka. Dannnn, kalau mereka udah terdeteksi, kita bakalan acting lagi, acting seolah olah kita ga nemui tempat sembunyi, dan masuk ke rumah ini, agar mereka kepancing? Gitu?”Ujar chaeyeon yang diangguki oleh rose.

“Nice, lebih baik kalian pergi sekarang! Untuk sisa anggota, bakalan netap disini untuk bikin jebakan. Pastiin kalian acting se natural mungkin.” Tekan rose.

“Aman mah, udah berpengalaman juga hahah.”Balas sang kembaran, saerom.

Selang waktu berlalu, para gadis telah melaksanakan tugasnya masing masing, dan inilah team satu yang tengah berada di hutan lepas.

“Manusia gila itu napa lama amat si,”Gerutu lisa dengan raut wajah kesal.

“Tau anjir, kayak siapa aja ditunggu tunggu gitu,”Balas chaeyeon dengan roasting andalannya.

“Sttt, semua udah ready kan? Wajah lebam, baju kusam, dan nafas ngos-ngosan, oke.”Tutur jiho menatap dirinya dan teman-temannya.

“Au ah anjir kayak gembel gue, untung wangi.”Ujar saerom seraya mengendus dirinya sendiri.

Sementara itu dari sampingnya, yuju menatap prihatin kembaran rose itu.

“Miris,”Lirih yuju yang disertai lirikan mata jengkelnya.

“Stt, itu helikopter mereka, bukan?”



Jangan lupa tinggalkan jejak ya!

Terimakasih🤍


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Revenge Of MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang