15 : Help Me

21 2 0
                                    

Langkah pemuda itu tergesa menerobos masuk. Melewati anggota polisi yang menyapanya.

"Dimana ketua tim?"

Menarik tungkai lagi saat mendapat jawaban. Detektif disana berpapasan dengan ketua tim yang baru ingin masuk ke ruangan.

"Detektif Lee?" ketua tim menyerngit heran Wonwoo ada di kantor polisi. Harusnya dia masih di tempat kejadian perkara.

"Apa terjadi sesuatu?"

Wonwoo menggeleng sebagai balasan. Melirik pintu di samping, "Apa anda yang akan menginterogasi Lee Mingyu?"

Mengangkat alis, "Apa dia kerabatmu?"

Pemuda itu merapatkan bibir. Beralih menundukkan kepala. Sang ketua tim berpikir sejenak kemudian menyerahkan dokumen pada Wonwoo.

"Kau saja yang masuk."

Wonwoo tersentak, "Tapi pak--"

"Kau mengenalnya 'kan? Mungkin dia akan lebih terbuka dengan orang yang dia tahu," potong ketua tim sebelum Wonwoo sempat mengembalikan dokumen.

Ia mendapat tepukan sekilas di pundak sebelum melihat ketua tim masuk ke ruangan di seberang. Wonwoo menatap dokumen di tangannya lalu dengan langkah berat mendorong pintu.

Mengangkat wajah saat mendengar seseorang datang. Masih diam saja sampai Wonwoo duduk di depannya.

"Baik, santai saja ya. Kau hanya perlu menjawab jujur. Ini hanya untuk tambahan bukti, jadi jangan khawatir," jelasnya lalu mulai mengetik di laptop.

"Nama?"

Pemuda disana menelan ludah. Menjawab dengan suara bak cicitan, "Lee Mingyu. 22 tahun."

Wonwoo mengangguk. Sedikit mengulum bibir karena sadar pertanyaannya terlalu basa-basi. Beralih membuka lembaran dokumen.

"Apa biasanya kau memang membersihkan kamar itu?"

Suara gesekan dari besi yang terkena meja terdengar. Mingyu memperbaiki posisi duduk, "Tidak. Aku kebetulan membersihkan di kamar seberang tapi tiba-tiba ada suara teriakan. Jadi aku spontan kesana untuk membantu."

Ketikan jari di keyboard menjadi suara selanjutnya.

"Apa kau mengenal korban? Atau mungkin pernah tak sengaja bertemu?" tanyanya sambil menyodorkan sebuah foto.

Netra disana melirik kemudian menggeleng lemah.

"Oke ini pertanyaan terakhir," ia memandangi wajah pemuda di hadapannya. Memiringkan kepala dengan tatapan lurus.

"Tanggal 18, pukul 23.14. Ada laporan pembunuhan di sebuah club. Kalau tidak salah kita pertama kali bertemu hari itu bukan?"

Nafas tertahan dengan dada bergerumuh. Bola mata bergerak gelisah tak berani menatap lawan bicara. Pemuda itu hanya mampu meremat jari-jari di bawah meja.

"Lee Mingyu, apa yang kau lakukan disana?"

Ia merasa tenggorokannya tiba-tiba kering. Peluh mulai muncul di pelipis. Membasahi bibir untuk mencoba tenang.

Wonwoo bergeming saat mendengar suara ketua tim dari earbudsnya.

"Detektif Lee apa yang sedang kau lakukan?"

Ia bisa membayangkan bagaimana ekspresi ketua tim di ruang sebelah. Wonwoo memajukan tubuh sedikit memaksa pemuda di hadapannya untuk buka mulut.

"Kalau kau tetap diam seperti itu justru hanya makin mencurigakan."

"Aku bekerja disana. Dan mereka mencoba melukai seorang gadis. Aku hanya membantu gadis itu," ujar Mingyu cepat dua detik setelah detektif itu menyelesaikan ucapannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

0563Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang