[6] Cewek Wibu

22 4 0
                                        


17 Juni 2023

Hezki tahu betul kalau Janu memiliki bakat seperti dirinya, tapi terkadang Hezki lupa kalau Janu anaknya cukup iseng untuk mengerjai siapa pun termasuk dirinya. Setelah berjanji membantunya, Hezki mendapat kabar kalau sepupu Janu yang akan membantunya sedang berada di Jakarta untuk keperluan persiapan magang selama tiga hari. Memang sih, Janu bilang dia akan memberi tahu sepupunya, tapi sepertinya Janu lupa memberi tahu Hezki siapa nama sepupunya itu.

"Oh beneran Hezki, anak A+ ya?"

Sekarang, di hari Sabtu yang sedikit mendung, akhirnya Hezki dipertemukan dengan sepupu Janu. Entah kenapa, dari semua kafe di Jakarta Selatan, Janu memilih kafe hello kitty tempatnya bertemu Hezki pertama kali. Hezki sempat protes, tapi mengingat dulu dia mengisengi Janu dengan mengajaknya bertemu di kafe yang cukup menggelikan itu, Janu menang adu debat.

Awalnya, Hezki tidak menyadari siapa sepupu yang dimaksud Janu. Cowok itu bahkan tidak menaruh curiga sama sekali ketika sampai lalu duduk di hadapan Janu dan sepupunya. Namun, menit berikutnya, ketika cewek berambut lurus itu mengangkat wajah dan pandangan mereka bertemu, Hezki langsung mengenali siapa sepupu Janu itu.

"Janu, lo lupa bilang ya kalau sepupu lo dulu satu sekolah sama gue?" Hezki memelotot ke arah Janu yang memandang kedua orang di hadapannya dengan bingung.

"Memangnya kalian kenal?" ujar Janu, mengusap dagu dengan alis terangkat. "Gue nggak tahu."

"Tahu dong, dia ini viral," sambut sepupu Janu sambil menuding Hezki. "Satu-satunya anak yang berani melawan dan diakui oleh Jason."

Hezki berdecih. "Udah nggak usah bahas masa lalu, Emma."

Pandangan Hezki menyapu sekeliling. Sudah lama dia tak datang ke kafe ini. Dulu beberapa kali sebelum Kelas A+ dibubarkan, dia bersama Janu dan Aksa sering membahas perkembangan terkini di kafe yang sudah pasti aman dari jangkauan orang-orang yang mereka kenal itu. Setahun setelahnya, kafe ini tidak banyak berubah, hanya beberapa detail kecil dan menu yang ditambahkan. Nuansa pink dan ungu masih kental mewarnai kafe yang ramai oleh remaja cewek-cewek ini.

"Bukannya lo mau minta bantuan gue buat nyari orang dari masa lalu?"

Emmalia Renata. Salah satu pentolan OSIS di angkatan Hezki yang vokal menyuarakan anti-bullying dan kesetaraan hak untuk murid kelas reguler. Tidak ada yang tidak mengenal Emma. Selain kepercayaan dirinya yang tinggi, Emma juga terkenal cerdas dan pandai bergaul. Mungkin hanya geng Kelas A+ yang tidak bisa digapai Emma yang saat itu masuk ke Kelas A. Selebihnya, semua menyukai Emma.

Hezki tidak mengenal Emma secara personal. Namun, seperti kebanyakan murid di SMA Angkasa Wisesa, Emma mengenal Hezki sebagai salah satu murid Kelas A+. Sebenarnya, Emma dan Hezki pernah berada dalam satu kepanitiaan olimpiade sekolah yang diadakan tiap pekan sains. Karena Hezki membatasi pertemanannya, dia tidak ada niatan mengenal lebih dekat teman-teman di kepanitiaan itu sendiri, termasuk Emma yang sepertinya juga tidak ingin mengenal Hezki lebih dekat.

Sekarang, lima tahun dari acara terakhirnya bersama Emma saat itu, Hezki kembali dipertemukan dengan cewek aktif yang bersuara kencang itu. Penampilan Emma tidak banyak berubah, tapi Hezki menyadari satu hal. Sorot mata Emma terlihat lebih tajam, memberikan kesan lebih dewasa dari umurnya.

Selain itu, satu hal yang membuat Hezki cukup terkesan adalah gaya berpakaian Emma yang jadi lebih kalem. Dulu Emma suka sekali menggunakan pernak-pernik heboh ke sekolah–sepanjang yang Hezki ingat, seperti tas berwarna terang dengan gantungan ramai yang gemericing, sampai friendship bracelet yang ramai di tangannya. Jam tangan dan ikat rambutnya bahkan pernah berwarna neon. Sekarang, tampilan Emma jadi lebih sederhana dan nuansanya jadi lebih kalem.

LIES BEHIND USTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang