Tok! Tok! Tok!Garvin yang mendengar suara ketukan di pintu langsung berdiri dan membukanya, dia kaget melihat neneknya yang berdiri di depan pintu.
"Nenek? Ngapain malam malam kemari" garvin
"Nenek perlu bicara denganmu" ujar sang nenek lalu masuk.
Garvin menutup pintu lalu berjalan kearah sang nenek lalu duduk disamping nya. "Apa yang akan nenek bicarakan?"
"Nenek dengar setelah lulus nanti kamu mau menikah?"
"Iya nek, avin udah bahas itu sama keluarga kakek juga setuju" garvin
"Tapi nenek tidak"
"Loh? Kenapa nek, bukannya nenek selalu nyuruh avin buat nikah" garvin
"Nenek tidak setuju, seharusnya setelah lulus kamu itu sibuk mengurus perusahaan dan mengembangkan nya bukan malah menikah. Nenek dan kakek memang sering menyuruhmu menikah bahkan sampai dijodohkan, tapi kali ini nenek tidak mau kamu menikah! Urus semua perusahaan ayahmu hingga selesai baru boleh menikah"
"Nek! Avin udah ngerencanain ini semua dari awal, kenapa nenek datang datang langsung nyuruh avin buat ngebatalin ini semua" garvin
"Garvin! Nenek tidak setuju kamu menikah dengan pria pendek itu, siapa itu? Vero kan? Nenek tidak setuju sama sekali"
"Tapi nek! Kenapa? Avin udah ngerencanain ini semua dari awal bahkan daddy dan mommy juga ngebantu avin masa sekarang avin langsung batalin" garvin
"Pokoknya nenek tidak setuju garvin! Apalagi kamu menikah dengan si vero vero itu, intinya nenek tidak setuju! Bagaimana dengan nasibmu kedepannya hah? Bagaimana cara kau mempunyai anak nanti! Pokoknya nenek tidak setuju"
"Nek tapi-"
"Nenek tidak setuju! Ingat itu, nenek juga akan memaksa daddymu agar membatalkan semuanya! Ingat, nenek tidak setuju!" kata nenek dengan tegas lalu berdiri dan pergi.
Garvin yang mendengar itu merasa sangat kesal. "Keluarga sialan!"
Vero yang menguping pembicaraan mereka sejak tadi langsung merasa sakit hati, dia berusaha untuk tenang dan kembali kekamar untuk tidur.
Mematikan lampu kamar lalu membaringkan tubuhnya diatas kasur, dia mengusap perutnya sendiri.
"Apa aku gugurin aja.. Aku takut bunda kecewa nanti.. Lagian kenapa aku berharap kalau avin mau nikahin aku sih.."
Cklek!
"Sayang? Udah tidur?"
Vero langsung berpura-pura tidur dan mengabaikan pertanyaan dari garvin, garvin berjalan mendekati kasur dan melihat vero yang sudah memejamkan mata.
Garvin tersenyum lalu ikut membaringkan tubuhnya, menarik tubuh vero agar mendekat. Garvin memeluk vero dan sesekali tangannya mengusap perut vero.
"Good night, sayang"
***
Seminggu berlalu..
Selama seminggu ini garvin disibukkan dengan tugas kantor bahkan kesekolah saja dia tidak datang dan hanya izin, dia juga jarang ada waktu untuk vero.
Sekitar jam 11 siang garvin kembali kerumahnya, dia bingung melihat rumah yang kosong seperti tidak ada siapa siapa.
Garvin berjalan menuju kamar dan mencari dimana keberadaan vero, dia sudah berkeliling namun tidak menemukan dimana adanya vero.
"Sayang! Kamu dimana" panggil garvin tapi tidak ada jawaban.
Garvin duduk diatas kasur sambil terus memanggil vero, kepalanya terasa sangat pusing. Vero keluar dari kamar mandi lantai bawah, dia berjalan menuju kamar dan ketika dia membuka pintu dia melihat ada garvin yang duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Garvin x Vero [ END ]
Teen Fiction"Sadar! Kita itu se gender, vin! Lagian gua itu lurus!" "Bodo amat, lo tetap milik gua" JANGAN SALAH LAPAK! BL/HOMO/BXB FIKSI! JANGAN DIANGGAP SERIUS