"Ahhh! Ahh! Garvinhh.. Mhhhh.. Ahh! Ahh!Plak!
"Aghhh.. Perihh"
Garvin membuat vero menungging dan mendorong miliknya agar masuk semua, vero mendongkak dengan mulut yang terbuka.
Vero sudah keluar lebih dari tiga kali namun garvin baru sekali, tangannya meremas seprai dibawahnya dengan kuat menyalurkan rasa sakit dicampur nikmat di lubangnya.
"Avinhh.. Ahh!! Ahh!! Pelan-pelanhhhh umhhh..ughhh"
Suara desahan vero memenuhi kamar apartemen membuat garvin semakin nafsu menyetubuhi nya.
"Vero.. Arghh kamu sempit sayanghh"
Garvin berhenti sejenak membiarkan vero bernafas lega, dia mengecup leher belakang vero. Dia membalikkan tubuh vero membuat keduanya saling menatap.
Garvin kembali mencium bibir vero yang sudah merah, bertarung lidah dan saling melumat kasar.
Garvin melepaskan ciumannya membuat benang saliva, dia mengusap pipi vero yang basah dan mengecup pipi vero lalu tersenyum.
"Sakit?" tanya garvin dengan lembut dan dibalas anggukan oleh vero.
"Sakit.. Hikss katanya pelan"
"Maafkan aku, dua ronde lagi ya? Sampai aku puas"
Vero menggeleng. "Engga mauu.. Hikss sakit avin"
Garvin tersenyum lalu mengecup kedua mata vero, dia membawa vero ke pangkuannya membuat milik nya masuk jauh kedalam sana.
Vero meremas pundak garvin dengan kuat. "Dalemhh.. Avin ahh! Kenapa-besar bangethh..akh!"
"Enak, hm?"
Vero mengangguk membuat garvin gemas, dia mulai bergerak dengan pelan dengan tangannya yang meremas bokong vero.
"Mmhh.. Ughh.. Ahh.. Akhhh! Umhhh"
Karna tak tangan garvin mencengkram pinggang vero dan bergerak dengan kuat membuat vero kembali mendesah kuat.
"Ahh! Ahh! Ahh!! Garvinhh.. Pelan pelanhh jangan kuat kuathhh ahh! Akhh! Garvinhh ahh!"
"Shit! Mendesah lebih kuat vero arghh!"
"Ahh! Ahh! Terlalu dalamhhh huwaa bunda-ahh!! Garvinhh pelan.. AHH!! AHH!! AVINHH"
Tubuh vero naik turun dengan brutal saat garvin menumbuk lubangnya dengan kasar.
"AHH! K-KELUARHH AHH! AVIN BERHENTI DULU AGHHH! AKHHH!!MAU KELUARHH"
"Bersama sayang, arghhh!!"
Keduanya sama sama keluar, garvin menyemburkan banyak spermanya kedalam lubang vero membuat perut vero terasa hangat.
Vero mengatur nafasnya sendiri, tubuhnya benar-benar sudah lemas. Garvin kembali menghisap leher vero dengan kuat, membuat tandanya semakin merah.
"Daddy, nanti lama hilangnya, jangan dihisap lagi"
"Katakan lagi"
"Hung? Daddy? Daddy garvin"
"Aku suka panggilan itu sayang, terus mendesah sambil memanggilku seperti itu" garvin kembali bergerak membuat vero kaget.
Gerakan garvin kembali brutal membuat vero mendongkak ketika merasakan penis garvin yang mentok.
"AHH! PELAN PELANHHH.. DADDYHH UMHHH DADDY GARVINHHH"
"Hhh.. Ku rasa kita akan melanjutkan nya hingga malam sayang, maafkan aku tapi aku rasa kamu akan susah berjalan besok"
"UMHHH.. DADDYHH OUHH AHH!! PENIS DADDY SEMAKIN BESAR RASANYA PENUHH.. UMHHH NYAHHH!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Garvin x Vero [ END ]
Fiksi Remaja"Sadar! Kita itu se gender, vin! Lagian gua itu lurus!" "Bodo amat, lo tetap milik gua" JANGAN SALAH LAPAK! BL/HOMO/BXB FIKSI! JANGAN DIANGGAP SERIUS