"Aduhh!! Kemana ini, abian! Kamu dimana nak?!" teriak vania panikCklek!
"Nenek!!"
Vania langsung berbalik dan menghela nafas saat melihat abian yang berlari mendekati nya. "Astaga nak, kamu dari mana saja? Nenek panik loh"
"Hehe maaf ya nenek, habisnya nenek lama" kata abian sambil tersenyum memamerkan gigi kelinci nya.
"Abian dateng kekampus bu"
"Lho?! Kok bisa sih nak, aduhh! Udah nenek bilang sabar"
"Hungg! Habisnya nenek lama jadi abian lali deh ninggalin nenek"
"Abian, lain kali jangn gitu ya? Kasian nenek panik nyariin kamu" vero
"Maaf ya nenek, abian nda bakalan gitu lagi"
"Sudah tidak apa, yang penting kamu tidak apa apa"
Abian mengangguk.
"Gimana kelas mu vero? Berjalan baikkan? Dosenmu memberikan tugas lagi?" tanya vania
"Iya bu, semuanya berjalan dengan lancar kok, tadi dosen juga ngasih tugas lagi tapi kali ini engga sulit kok vero bisa ngerjain sendiri nanti malam" vero
"Bagus deh, sekarang kamu istirahat saja dulu ya? Muka kamu keliatan cape" vania
"Iya bu" vero tersenyum.
"Nenek, abian mau bobo sama mama ya?"
"Iya sayang, sana bobo sama mama. Bobo siang"
"Ayo mamaa"
"Iya sayang" vero berjalan dibelakang abian menuju kamar.
Vania hanya bisa menggeleng pelan melihat nya. "Abian abian, bikin panik saja. Tadi aku mau ngapain ya? Oh! Nyapu halaman"
Vania langsung berlari keluar rumah dan menatap kaget pada halaman rumahnya yang banyak sampah.
"Astaga, banyak banget sampahnya ya. Harus aku pagar besok" vania langsung mengambil sapu dan menyapu halamannya.
Ketika vania sedang asik menyapu tiba tiba dirinya kaget saat melihat garvin yang berdiri sambil tersenyum.
"Ehh! Tuan garvin? Ada perlu apa?" tanya vania
"Maaf bibi, apa aku mengganggu mu?" tanya garvin
Vania menggeleng. "Tidak, ada apa tuan? Kemari duduk dulu"
Garvin mengangguk lalu dia duduk diatas bangku begitu juga dengan vania yang langsung duduk disamping garvin.
"Bibi, apa boleh aku bertanya?"
"Boleh, tanya saja bibi siap menjawab"
"Apa.. Dirumah ini ada yang bernama vero?"
"Vero? Vero anak saya tuan, meskipun bukan anak kandung tapi dia sudah masuk ke kartu keluarga saya. Kenapa?" vania semakin bingung.
"Jadi bibi ibu angkat nya?"
Vania mengangguk. "Iya tuan"
"Lalu anak kecil yang dia selalu bawa itu.. Anaknya?"
"Iya, dia anaknya. Namanya abian umurnya baru dua tahun, waktu dia datang kesini tuh dia numpang tinggal. Ehh bibi tau kalau dia lagi hamil jadi bibi suruh tinggal aja disini kebetulan bibi janda engga punya suami dan anak jadi bibi angka deh vero jadi anak bibi, sampai sekarang dia masih ada disini"
Garvin tersenyum. "Jadi anak kecil itu anak kandung nya?"
Vania mengangguk. "Iya tuan, eoh? Kenapa tuan menanyai nya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Garvin x Vero [ END ]
Ficção Adolescente"Sadar! Kita itu se gender, vin! Lagian gua itu lurus!" "Bodo amat, lo tetap milik gua" JANGAN SALAH LAPAK! BL/HOMO/BXB FIKSI! JANGAN DIANGGAP SERIUS