Vol I Bagian 6 : Tragedi

92 9 0
                                    

Shit, Nanda mengumpat dalam hati saat tahu Film yang mereka Tonton saat ini adalah Film Horror. Salahnya yang tidak mengecek Brosur Film terlebih dahulu dan malah langsung meng-iyakan ajakan Reza untuk ikut menonton.

Ia membenci itu. Segala hal-hal yang berbau Mistis dan Supranatural membuat Nanda merasa tidak nyaman. Saat Ia menoleh dan melihat teman-temannya seperti sangat menikmati alur yang disuguhkan Film tersebut, Nanda mengurungkan Niatnya untuk pergi dari sana.

Bertahanlah sebentar lagi..

"You Okay?" Sam yang dari tadi memperhatikan gerak-gerik Nanda, berbisik cemas..
"I'm good, just Enjoy the Movie please.." Nanda tersenyum kikuk.

"Mau memegang tanganku?" Sam menawarkan diri. Pemuda itu mengadahkan tangannya diatas sandaran kursi.

"What?? No..!!" Nanda langsung menolak ide gila Sam, apa-apa'an sekali menurutnya. Nanda tahu Sam tertarik padanya dan ia tidak ingin memberikan harapan pada pemuda itu.
"Berikan padaku." Nanda mengambil paksa Box Popcorn diatas pangkuan Reza yang masih asik menonton, ia tidak bergeming sama sekali.

Ini disini, dan ini disini.. Nanda memilah rasa Popcorn berdasarkan warna yang berhasil matanya tangkap, Ruang Bioskop hampir gelap Total dan Nanda hampir tidak dapat melihat apapun. Namun ia tidak memiliki pilihan lain, setidaknya kegiatannya ini bisa sedikit mengalihkan perhatiannya dari Layar besar dihadapannya tersebut.

DUAAAR!!!!!
Nanda berlonjak kaget, adegan Jumpscare Sialan. batinnya. Pemuda itu bernafas Ngos-ngosan, Jantungnya serasa berhenti untuk beberapa saat. Tanpa ia sadari, Tangan Kirinya sudah mencengkram erat lengan Sam yang ada disampingnya.

Eh?
"Maaf.." secepat kilat, Nanda melepaskan Cengkraman tangannya dari Lengan Sam,

"You're Shaking" Sam memperhatikan tangan pemuda disampingnya itu bergetar hebat.

"N- No, im fine, Sam."

"No, you're Not!!" Sam menekankan intonasi bisikannya seolah menyuruh Nanda agar berhenti bersikap sok Kuat.

"Tidak apa-apa jika kau merasa takut, ijinkan aku memengang tanganmu, you're shaking like a Crazy.. aku berjanji tidak akan berbuat atau memikirkan yang aneh-aneh.." pemuda itu meyakinkan. Dari raut mukanya terlihat jelas ia sedang khawatir dengan Nanda.

"Okay fine" ucap Nanda putus asa, dirinya tidak memiliki pilihan lain, dengan ragu-ragu ia mencoba menggenggam tangan pemuda disampingnya.
Tangan mereka yang baru akan bersentuhan langsung ditangkap oleh Sam secara tidak sabaran. Ia menautkan jemarinya dengan milik Nanda erat.

Nanda mencoba menghembuskan Nafasnya yang tersengal, tangannya yang bergetar perlahan-lahan membaik. rasa takut dan kecemasan Nanda agak sedikit berkurang. Rasanya tidak buruk juga. Sam sesekali mengelus lembut punggung tangan Nanda dengan ibu jari.

Rasanya sekarang sudah baik-baik saja. Film sudah sampai di bagian akhir, saat pemeran Utama berhasil mengungkap Kebenaran, membuat Arwah-Arwah yang gentayangan merasa Damai dan menghilang.. setidaknya itu yang Nanda tangkap dari alur Film ini, Entahlah, dia juga tidak terlalu memperhatikan.
"Oke, sudah cukup.."
Nanda ingin melepaskan genggaman tangannya dengan Sam saat dirasa kondisinya sudah baik-baik saja.

Namun kemudian ia menyerngitkan dahi. pemuda disampingnya ini malah memper-erat genggaman tangan mereka berdua.
"Sam, i'm good now, kau bisa melepaskan tanganku sekarang."

Sam menoleh padanya dan berbisik iba, "biarkan seperti ini dulu, sebentar lagi saja.. aku mohon."

Nanda memijit keningnya pasrah..
.
.
.
"Ternyata tidak seram ya?" Locco berucap santai, Nanda ingin sekali Menampar mulut anak itu. Film sudah selesai pada pukul 07.20 pm tadi, dan sekarang mereka sedang berjalan keluar dari area Mall Skidipapap untuk pulang ke Rumah.

Nanda (Nomin AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang