Nanda masih sibuk membuat Poster acara Bazzar Anniversary. Jam hampir menunjukan pukul delapan malam dan pemuda itu masih belum memperlihatkan tanda-tanda bahwa dia akan segera pulang.
Acara berkunjung yang sempat ia rencanakan dengan teman-temannya harus batal karena Nanda masih harus bekerja Lembur untuk mengejar Deadline Anniversary yang tinggal satu minggu lagi dan masih banyak hal yang harus ia persiapkan.
Teman-temannya (Chandra, Reza, dan Locco) juga sepertinya tidak keberatan. Sejak hasil meeting Panitia diumumkan, seluruh Karyawan Mall sepertinya langsung menanggapinya dengan serius. Chandra dan yang lain juga langsung mengalihkan fokus mereka untuk membuat Konsep Stand Bazzar nantinya. Acara bermain setelah bekerja mungkin bisa lain waktu.
Nanda kebagian tugas sebagai Seksi Dekorasi bersama Jebranne dan Andy sebagai Teknisi yang mengatur Lightning dan Sound System, mereka bertanggung jawab atas segala urusan hias-menghias tempat yang nantinya akan digunakan sebagai Bazzar Anniversary.
Sebenarnya sangat masuk akal, namun terasa lucu bagaimana takdir seperti mendukung Nanda agar bisa lebih dekat dengan pria yang berhasil menarik perhatiannya tersebut. Hanya sedikit. Nanda masih tidak dapat menjelaskan apa yang sebenarnya ia rasakan terhadap pria dingin itu.
Knock.. knock..
"Silahkan masuk" Nanda sedikit berteriak tanpa mengalihkan pandangannya dari Layar Komputer di depannya.
"Nan, ini beberapa Konsep Stand dari Divisi dan Zona yang sudah berhasil aku kumpulkan, kau sudah bisa mendesign Bannernya, yang lain mungkin besok." Andy, Partner Teknisi Jebranne menyerahkan kertas Dokumen di Meja Nanda yang hanya dilirik sebentar lalu kembali berkutat dengan keyboard.
"Terimakasih, Ndy.. sisanya biar kutagih sendiri besok.."
"...."
Nanda menoleh bingung saat Andy masih tetap berdiri disampingnya."Untukmu.." pemuda yang lebih tinggi dari Nanda itu mengayun-ayunkan bungkusan berisi Kopi dan Roti ditangannya.
"O-Oh, terima kasih.."
"Bukan dariku, itu dari Sir. Jebranne, kami memang sedang keluar untuk membeli Kabel dan mampir sebentar ke Kedai Kopi. dia yang membelikan itu untukmu.." Andy mengatakannya cepat agar Nanda tidak salah paham.
"Tolong ucapakan terima kasihku untuknya, kalau begitu."
Nanda menerima bungkusan tersebut dengan senang, Ia memang sedang butuh Kopi saat ini."Kau bilanglah sendiri, aku malas berurusan dengannya.. sudah ya, aku pulang.. kau juga, pulanglah Nan. Jangan mau terus-terusan disuruh Kerja Bakti seperti ini.." Nanda meringis mendengar keluh kesah Andy. Anak itu kelihatannya sudah sangat muak dengan Mall Skidipapap.
Andy lalu melenggang pergi setelah menepuk pelan Pundak Nanda.Terdiam menatap Kopi ditangannya, pikiran Nanda kembali dipenuhi berbagai pertanyaan, seperti Apakah Mas Je tahu, aku sedang lembur untuk menyicil Tugas Panitia Anniversary Mall? Jadinya ia membelikanku Kopi? Apa dia membelikan Panitia yang lain Kopi juga? Ataukah hanya aku??
Secara tidak sadar, kembali Nanda merasakan panas di area sekitar pipinya, Bibirnya menyunggingkan senyum yang tidak dapat ia kendalikan.Mungkin Mas Je membelikanku Kopi karena aku juga termasuk Seksi Dekorasi sama sepertinya dan Andy.
Nanda berdehem, ia tidak seharusnya berspekulasi yang aneh-aneh. dirinya senang tentu saja, namun ia ingat, ia tidak boleh terjebak perasaan suka terhadap seseorang yang tidak jelas.
Tidak Jelas dalam artian sifat dan kebaikan Jebranne sangat umum dilakukan oleh sesama Rekan kerja. Nanda tidak mau terlalu Kepedean dengan berpikir kalau Perhatian-perhatian kecil yang dilakukan Jebranne untuknya karena pria itu benar menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanda (Nomin AU)
HumorThis is BxB Fanfiction. Kindly leave if you don't like it. Mature Content- bijak dalam membaca👍