Vol II Bagian 1 (11) : Locco

70 9 0
                                    

Tuk.. Tuk.. Tuk..

Nanda menaiki Tangga yang menjadi satu-satunya Akses Karyawan untuk bekerja di Mall Skidipapap. Tidak terasa Sudah Satu Bulan lamanya ia menghabiskan sebagian besar Harinya untuk bekerja di tempat itu.

Sekarang Nanda bukan lagi Trainer yang harus memakai pakaian Serba Hitam, ia Sudah menjadi Karyawan Resmi dengan balutan Seragam Mall (atasan berwarna Merah dan Celana Kain berwarna Krem) yang membuat kulit putihnya terlihat semakin Cerah. Dengan itu pula, sekarang Nanda sudah bisa bebas men-Styling Rambutnya sendiri.

Beberapa Karyawan lain yang berpapasan dengan Pemuda tersebut menunjukkan berbagai Ekspresi terkejut yang Lucu menurutnya, banyak juga yang saat melihatnya langsung memuji Penampilan Nanda hari itu...

Apakah semencolok itu?? Sedikit banyak Nanda merasa senang, ia dengan Centil merapihkan lagi Poni bagian depannya..
Duh..

"Heol... Look at you?!!"

Nanda cengengesan saat Trio temannya, Chandra, Locco dan Reza, melongo ketika melihatnya.
Mereka sedang mengantri Absen bersama Karyawan lain yang juga langsung bercedak Kagum saat menyadari kehadiran Sir Nanda dengan penampilannya yang baru.

"bagaimana menurut kalian??!"
Nanda berpose beberapa kali menampilkan Ehmm, Rambut barunya.

Dih, Reza yang memperhatikan Nanda sedang dalam Mode tidak waras, Tidak tahan juga untuk mencemooh,

"Apakah ini adalah semacam bukti bahwa kau sudah berhasil melewati fase terberat dalam hidupmu?"

"Atau, mungkinkah kau baru saja mendapatkan tawaran untuk main Film??" Locco menyahut dengan Pertanyaan yang lebih tidak masuk akal.

"Tidak, hey.. apa menurutmu aku cukup pantas menjadi Aktor??"

"Aktor film Dewasa?? Kurasa iy-PLAKK!!!

Reza dengan cepat menempeleng belakang kepala Locco sebelum anak itu berbicara lebih banyak. Tidak sadarkah saat ini mereka masih dikelilingi banyak Karyawan lain?
"uughh..."

Locco mengusap Tengkuknya yang berdenyut, sang Pelaku Kekerasan mendelik seram "tutup mulutmu, Sialan.." ia mendengus kemudian kembali mengalihkan atensinya pada Nanda yang masing memijit kening tidak percaya dengan apa yang Baru saja ia dengar.
.

"No but, seriously dude... PINK???"

"Uh-hmm" Nanda manggut-manggut sambil memajukan bibirnya tengil, "i love pink... kenapa? ada masalah? Apakah tidak cocok denganku?"

"What? No, you look gorgeous.." Chandra dengan Cepat menyela. "wajahmu memang sudah Cantik dari awal, kurasa Botak-pun kau akan tetap Cantik.."

"Eww, terdengar sangat aneh saat kau yang mengucapkannya.." Nanda menyerngit menanggapi Chandra yang sepertinya baru sadar dari ke-terkejutan-nya, apakah aku jadi semempesona itu, fufufu Nanda berbangga diri, pemuda yang kini masih sangat bahagia dengan Rambut Pink barunya itu, menampik angkuh Tangan Locco yang mencoba menyentuh Pipinya.. "mau apa kau?"

"Ck, kenapa sih? Aku ingin mengecek apakah Kau benar Nanda teman kami atau Bidadari yang baru Turun Dari Surga??"

What the-

Nanda menyerngit jijik sekali lagi, sejak Kapan si Kepala besar ini jadi gemar menggombal?

"Thanks, aku menanggap itu pujian, tapi aku sedang tidak punya Uang kecil sekarang ini.."

"Aku tidak butuh Uangmu Princess, sebagai gantinya bagaimana kalau kau menonton Film denganku nanti malam?"

"Hmmm" Nanda menggosok Dagu seolah sedang berpikir.

Nanda (Nomin AU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang