Nanda Aji Wangsadikrama.
Jebranne Bayu Pratama.
Marcus Rahma Wangsadikrama.
Chandra Afdy Maulana.
Agak-agak tidak penting ya sebenarnya. Karena dari awal memang sudah Author selipkan beberapa foto buat gambaran. Tapi yasudah.. page ini kita anggap iklan untuk menyambut Volume 2.
Volume 2 nantinya akan diselingi dengan kisah Asmara Character lainnya juga ya.. buat yang nunggu Kapan Nanda Jebranne berlayar?
Hohooooo Tenang saja. Author juga masih belum tahu.
Bisa terjadi di Vol 2 nanti, atau malah bisa juga nanti di Vol. 3Sebagai selingan, mari kita simak Nanda dan Jebranne di Waktu yang lain.
Waktu yang akan datang?
Waktu Nanda bermimpi?Atau mungkin saja waktu waktu yang lain.
SSA
Suka-Suka Author.
.
.
.
."Na.. Mas tolong ambilno Handuk, sayang..." Gema suara Baritone mengalun dari balik Bilik Kamar Mandi di sebuah pagi yang Cerah.
"Ambil sendiri, Nana sibuk."
"Ndang to yang.. Mas Kedinginan ini.."
"Ck, sebentar!!!" Seorang Pemuda menyahut dongkol,
Nanda. pemuda Cantik berambut Pirang yang sangat cocok dengan kulit putih mulusnya, mematikan Kompor lalu berjalan mendekat ke arah sumber suara.
Lalu dengan cepat, pemuda itu menyerahkan Handuk bersih yang ia ambil dari Jemuran kepada satu tangan yang menerobos keluar dari dalam Kamar Mandi.Jebranne. si Pemilik Tangan, bergegas keluar setelah mengelap kering seluruh tubuh dan mengaitkan Handuk pemberian Nanda pada Pinggangnya.
Pria itu berjalan keluar menyusul Nanda yang terlihat sedang membuka pintu sebuah Kamar untuk mengecek sesuatu yang berada didalamnya.
"Brrrrrrrr..."
"Jangan gitu mukanya~" Jebranne menaruh kedua tangannya diatas pinggang sambil dengan wajah Jenaka mengamati muka Masam sang Istri.
Nanda menghela nafas, ia masuk kedalam Kamar yang dipenuhi corak khas Bayi tersebut untuk mengambil satu lagi Handuk bersih dari dalam lemari, kemudian mengusak lembut Surai hitam Jebranne yang masih meneteskan air.
"Mukaku kenapa?"
"Lah gitu, merengut-merengut begitu."
Jebranne yang tidak tahan dengan tinggah Nanda, tanpa Tedeng aling-aling, langsung memeluk mesra Pinggang Pemuda tersebut.
"Akhhhhhhh..!!"
"Mas ih, Jenan masih tidur lho.."
Nanda menepuk lengan Berotot Jebranne yang kemudian hanya dibalas kekehan kecil oleh pria tersebut. Disamping mereka, terlihat sosok mungil sedang terlelap damai..
"Loh, kamu yang teriak kok, Mas yang disalahin.." pria itu terkekeh. "ini, Mas udah wangi, mana Morning Kiss nya?"
"Hari ini Morning Kiss Libur sampai batas waktu yang tidak dapat ditentukan--"
"Ssst..!!! Diam dulu."
Jebranne memajukan bibirnya tidak sabaran."Ehm, Cup mmh.. sudah.." Nanda mendorong pelan Dada polos Jebranne.
"sekarang pakai bajumu, tidak usah kebanyakan bercanda nanti telat."
"Hehehe.. Njeh, siap Ndoro Putri.."
Jebranne mengambil satu ciuman lagi pada pipi tembam Nanda setelah itu.
.
.
."Ini bekalnya.." Nanda meletakkan Kotak makan yang sudah terbungkus rapi keatas meja.
"Oki doki~" Jebranne menjawab seadanya. Saat ini ia masih asik menciumi Jenan yang berada dalam Gendongannya yang kemudian diambil alih oleh Nanda sambil berdecak pelan.
"Jenan sama Buna ya Sayang, Ayah mam dulu~"
"Mas Sarapan dulu cepetan, Kamu ngapain sih? Udah mau jam Delapan Lho ini.."
Jebranne memasang tampang memelas.
"Mbok jangan galak-galak to yang mbek Suami sendiri..""Galaknya Nana juga ngga pernah digubris sama Mas.."
"Betul juga sih, Sayangnya Mas makin galak makin Sexy.."
"Heh? Aneh.." Nanda geleng-geleng menyembunyikan rona dipipinya.
.
.
."Mas.."
"Dalem sayang~"
"Nana tuh kadang suka bingung sama Mas.."
"Bingung kenapa? Sini cerita biar Kita sama-sama bingung."
"Bukan begitu dih,"
"Mas Je jangan terlalu Jutek sama Orang lho Mas, Senyum kalo sama Orang tuh.."
"Loh, Mas full Senyum sama kamu, memangnya kamu bukan Orang? Oh... Mas Lupa, kan kamu Bidadari dari Surga... hahaha."
"Not funny.."
"Senyum ya? Biar Gantengnya bisa dilihat semua Orang.."
Nanda meletakkan Jenan diatas kursi Khusus lalu menatap lembut Sang Suami yang masih sibuk menyendokkan Nasi Goreng kedalam mulutnya."Ngga bisa Na~, kan Nana juga tahu Cetakannya Mas memang begini..."
Jebranne menjawab tak kalah lembut setelah menyelesaikan Sarapannya.
"Cetakan, Cetakan.. memangnya Adonan Kue."
"Mas ngga peduli sama Orang lain Na, yang Penting di Hidup Mas cuma Kamu, dari dulu sampai sekarang Tetep Kamu. sama Jenan Sedikit."
"Anakmu Lho ini.."
"Iya, Tuh Gantengnya sama."
Jebranne menaikkan Dagunya kearah Jenan yang planga-plongo.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Oke. Sudah cukup.
Mari kita kembali ke dunia nyata di Vol. 2Stay tuneeed..
.
.
.Volume 2 chapter 1, Lets goooo!!!!
Nggak ding.
Saya mau libur dari dunia per WP-an seminggu buat nge Refresh Otak.Sampai Jumpa tanggal 25 hari kamis minggu depan..
안녕~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Nanda (Nomin AU)
HumorThis is BxB Fanfiction. Kindly leave if you don't like it. Mature Content- bijak dalam membaca👍