Ini adalah cerita tentang nata yang tak pernah letih mengejar crushnya. Meskipun dia sudah di tolak berkali-kali, semangatnya tak pernah padam. Dengan hati yang penuh tekad dan rasa yang tulus, ia terus berjuang untuk meraih hati iban sang pujaannya...
Saat ini kelas sedang sepi, karena guru yang mengajar kelasnya tidak masuk. Siswa lain memilih untuk menghabiskan waktu mereka diluar, sedangkan nata....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disaat jam kosong, dia lebih memilih menghabiskannya dengan tidur. Anak itu terjaga mengerjakan tugas semalaman, belum lagi ia harus bangun pagi membuat bekal untuk orang yang dia suka.....
"WOI NAT!! BANGUN GAK!!" Simon masih mencoba menstabilkan nafasnya, ia tadi buru-buru berlari ke kelas.
"hmmm...napa sih cim?" Nata menjawab dengan mata yang masih tertutup
"ITU CRUSH LO ANJIIR!!" Nata yang mendengar tentang gibran langsung menegakkan badannya panik, menoleh ke segala arah "mana??mana?? Iban mana??"
Simon yang melihat nata kelimpungan sendiri langsung memukul kepala bagian belakangnya 'PLAKK'
nata tersentak kaget, sambil mengelus-elus kepalanya yang nyeri akibat tabokan maut simon
"kok lo mukul sih? Iban nya mana?" protes nata yang merasa dikerjai
"ngerjain gue ya lo?" tambahnya.
"ngerjain muataamuuu"
"itu saingan lo michel, lagi deketin dia. modus ngajarin aljabar! Lo disini ngapain?"
"aljabar doang? Aduh terlalu easy--- menjentikkan jarinya meremehkan
...gue bisa ngajarin iban prakalkulus sama kalkulus" kata nata dengan bangganya
tapi emang bacotannya ini setara sama skillnya!
"anjayyy" simon lupa bahwa sahabatnya ini terkenal sangat pintar di angkatan mereka, tapi bukan itu masalahnya.
Simon memukul kepala nata lagi seperti tadi 'PLAKK'
nata langsung protes "kok mukul mulu sih!!"
"KALAU LO BISA NGAJARIN IBAN? KENAPA BUKAN LO YANG NGAJARIN???" Simon sangat emosi dengan sahabatnya itu, nata sendiri baru tersadar akan ucapan simon
'iya juga ya?' seperti mendapatkan pencerahan dari langit, nata langsung bangkit dan berjalan menuju kelas milik crushnya, gibran
Nata bertekad tak akan membiarkan ada orang ketiga yang menjadi penghalang untuk mengejar gibrannya!!!!
Sedangkan Simon yang melihat kepergian nata hanya bisa menggeleng...
Sahabatnya itu sangat baik dalam berbagai hal! tetapi sangat buruk jika berurusan dengan percintaan!
"pantesan hubungan lo gak ada progres nata" ia menghela nafas panjang
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
