V) Mereka Pacaran? 😿

348 29 0
                                    

|nata mendengar kabar angin tentang gibran menembak jane, dan hari ini mereka telah resmi berpacaran|

______________________________________________

simon dan marvin sibuk mengelus punggung menenangkan perasaan temannya, yang sakit hati mendengar hal buruk baginya tentang crushnya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

simon dan marvin sibuk mengelus punggung menenangkan perasaan temannya, yang sakit hati mendengar hal buruk baginya tentang crushnya!

"Menurut kalian, gue harus gimana sekarang?" tanya nata dengan nada putus asa

"Menurut gue, ya berhenti ngejar gibran. Lo mending cari gebetan lain, anaknya juga selalu kasar begitu! Ingat banyak yang mau sama lo nata!" jawab simon tanpa menyerah berusaha menyadarkan temannya yang sudah, sangat buta ini.

Marvin mengangguk setuju "Gue kali ini setuju banget sama lo! berhenti disini nata sebelum makin ribet" tambah marvin

"Ih itu bukan jawaban yang gue mau!" keluh nata dengan wajah sedih. kemudian, berdiri memperagakan hal yang ia inginkan dari mulut teman-temannya

"Harusnya kalian ngedorong-dorong gue gini.....

Menarik-narik lengan simon dan menggenggam tangan seolah memberikan semangat, sambil berkata "aduh jangan nata! Kamu jangan nyerah buat lanjut ngejar gibran! gak usah mikirin cewek itu, cuma nata yang cocok sama gibran!" ucap nata memberi contoh pada temannya

"kek gitu...."

Hal itu malah membuat kedua temannya emosi, merasa nata ini sangat keras kepala dan pertama kalinya juga mereka membenci sifat optimis bocah itu!

"AH, TOLOL LO!!" sarkas marvin penuh emosi

simon langsung menghempas kan tangan nata yang masih bergantung padanya "NGAPAIN LO NANYA KALO UJUNG-UJUNGNYA LO PUNYA PENDAPAT SENDIRI?!?!" sergah simon

Keduanya emosi dengan tingkah bodoh nata. kenapa temannya ini tak ada capek-capeknya? Mereka itu sangat peduli pada nata! Ia tak ingin nata merasakan sakit terus menerus. Mereka tak ingin temannya sedih akan hal yang sia-sia untuk orang yang tak pernah menghargai temannya!


natanya malah....

Simon berdecak kesal menendang meja sebelum beranjak pergi. Ia memilih untuk pergi, dari pada ia tambah kasar pada nata dan berujung berantem disana. lebih baik simon pergi, untuk menenangkan diri terlebih dahulu...

Seketika suasana langsung hening....

Tak berselang lama marvin menghela nafas lelah, juga ikut pergi menyusul simon...

"vin...." panggil nata syok dengan suaranya yang kecil

marvin berhenti "biarin gue sama simon tenang dulu, lo juga tenangin diri, kita itu peduli sama lo nata!" ucapnya membelakangi nata yang terus menerus menatap punggung marvin dengan sedih

Crush (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang