XIV) SC : Pengumuman Kelulusan😽✨

227 18 1
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba


Suasana di sekolah dipenuhi dengan berbagai macam emosi yang beragam, entah itu kebahagiaan, kesedihan, ataupun kecemasan.

Semua siswa berlalu-lalang, berkerumun di depan papan yang menunjukkan peringkat kelulusan mereka. Beberapa tampak bahagia, sementara yang lain tampak tegang menunggu giliran mereka untuk melihat hasilnya.

Sepanjang perjalanan, tangan Nata tak lepas dari genggaman Gibran, seolah kehangatan itu memberi kekuatan bagi keduanya untuk menghadapi hasil akhir dari perjuangan mereka selama bertahun-tahun.

Sepanjang perjalanan, tangan Nata tak lepas dari genggaman Gibran, seolah kehangatan itu memberi kekuatan bagi keduanya untuk menghadapi hasil akhir dari perjuangan mereka selama bertahun-tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di depan papan, mereka saling menatap dengan senyum penuh dukungan sebelum akhirnya mulai mencari nama mereka. Nata merasakan dadanya yang berdebar kencang, sementara Gibran semakin mengeratkan genggamannya.

Ketika mata Nata akhirnya menemukan namanya di daftar sepuluh besar, ia hampir tak percaya. "Iban... lihat! Kita berhasil masuk sepuluh besar lagi!"serunya dengan mata berbinar-binar, kegembiraannya meletup seperti kembang api di hatinya.

Gibran yang sejak tadi juga mencari namanya, langsung tersenyum lebar saat melihat namanya juga ada di sana. "Aku tahu kita bisa, sayang" ucapnya lembut sambil menarik Nata ke dalam pelukannya.

Nata melompat-lompat girang, membiarkan kegembiraan itu mengalir tanpa hambatan. Sampai ia lelah, dan balas memeluk Gibran erat merasakan detak jantung mereka yang seirama.

Setelah beberapa saat menikmati momen itu, Nata menatap Gibran dengan senyum manis yang selalu membuat hatinya berdebar. "Jadi, gimana iban? Iban udah punya rencana setelah lulus? Kalau Nata masih mikir...."

"Nata maunya kita kuliah bareng, ayo kita kuliah di tempat yang sama iban!" Ucapnya masih dengan semangat.

'sial, gue lupa..'

Senyuman di wajah Gibran perlahan memudar. Dia terlihat ragu, seolah ada sesuatu yang mengganggunya "hm, kita bahas nanti aja ya, Nat. Sekarang aku lebih pengen kita nikmatin hari ini"

perasaan Nata menjadi tak enak "Kenapa, Iban? Ada yang salah?"

Tak dijawab & tidak ada pembicaraan lagi dari mulut cowok itu

Crush (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang