nata segara menyusul pacarnya kesana...
"IBAN!!" teriak nata semakin mendekat, membuka tangannya, ingin memeluk sang pacar.
gibran seketika tersenyum melihat nata, ia berdiri dari bangku ikut membuka tangannya lebar, menyambut pelukannya.
mereka berpelukan sangat erat, nata yang mendusel di dada bidang cowok itu, dan gibran yang terus menciumi surai rambut nata yang beraroma milky, terasa sangat manis.
"anjing alaynya, kayak gak pernah ketemu bertahun-tahun" ucap joel dengan nada yang terkesan iri
pablo juga ikut berkomentar "memang! berasa main india-indian ya lo, peluk-pelukan gitu, gak liat ini kantin lagi rame?"
siapa yang peduli? gibran hanya memutar bola matanya malas. menurutnya, mau di tengah keramaian kek, atau menjadi sorotan dia tak akan peduli.
Ia hanya ingin fokus pada pacarnya...
gibran menarik nata untuk duduk di sebelahnya, memberikan sekotak susu, dan menawarkan snack yang sudah ia beli berada di meja.
nata menarik-narik ujung baju gibran ingin sesuatu “iban.. mau itu” rengeknya, menunjuk snack berbentuk stik yang berada di tangan Pablo.
Gibran mencari yang di maksud pacarnya, ternyata ia mau pocky strawberry milik Pablo.
“ini?” tanya gibran memastikan, menunjuk bungkus pocky strawberry itu
nata mengangguk-ngangguk lucu, “oke” jawab gibran, langsung merampas dengan kasar dari tangan temannya.
"e-eh" pablo kaget
Ia mengambil satu stik, untuk memberikannya pada nata. Tiba-tiba, terlintas ide menarik di pikirannya.
Dengan senyum nakalnya, Gibran mengambil sebatang pocky dan menyelipkannya di antara bibirnya, menawarkan ujung satunya untuk nata.
Nata yang mengerti akan maksud cowok itu, merasa malu ingin menolaknya, tangannya berusaha mengambil pocky dari bibir gibran, namun segera di tahan oleh gibran.
Sembari menahan tangan nata, gibran terus memajukan lagi wajahnya tak mau berhenti.
Mau tak mau nata menyambut pocky itu.
Karena, dia juga yang tadi merengek meminta pocky. Meskipun, tak menyangka gibran akan memberikannya dengan cara begini.
ia juga ikut merapatkan bibir ke ujung stik pocky renyah yang lain, mulai menggigitnya disana...
Seiring dengan gigitan kecil demi gigitan kecil, jarak di antara keduanya semakin dekat. Degup jantung keduanya juga terasa semakin cepat, menciptakan ketegangan manis di udara.
Di saat ujung-ujung bibir mereka hampir bertemu, nata berhenti..
Namun gibran tidak, ia terus menerus mengigit stik, sampai bibirnya bertemu dengan milik nata di tengah, menciptakan kecupan manis yang dipenuhi rasa strawberry dan kupu-kupu dalam perut mereka yang terus bertebrangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush (END)
RomanceIni adalah cerita tentang nata yang tak pernah letih mengejar crushnya. Meskipun dia sudah di tolak berkali-kali, semangatnya tak pernah padam. Dengan hati yang penuh tekad dan rasa yang tulus, ia terus berjuang untuk meraih hati iban sang pujaannya...