Sederet masa, kutitipkan suara di antara waktu yang entah bagaimana dia dapat memperolehnya sebaik mungkin. Mungkin, apapun cara yang dilakukan bisa terus menjadikan hidup kita lebih terarah dan melupakan masa lalu tanpa harus membahas panjang lebar. Dirimu, yang menjadikan hidupku lebih berwarna dan tidak lain bisa tertidur lelap hanya karena memikirkan kabar baikmu seperti apa.
Aku tahu, kita tak mungkin bisa berpijak di lintasan terakhir kita berbincang secara intens, tapi tak pernah. Aku salah, aku lupa bahwa kita tak pernah bicara empat mata, tapi kenapa aku terbayang berlebihan ketika di mimpiku hadir wajahmu. Aku suka bermimpikan tentangmu, meski nyatanya aku selalu menunggumu untuk bisa mencintaiku. Walaupun pada akhirnya kau memang tak mencintaiku, tapi tak mengapa. Aku suka khayalanku.
Saat ini dan seterusnya, aku semakin paham. Percintaanku selalu gagal, tapi bukan berarti berakhir begitu saja. Kita akan bersama jika hatimu ditakdirkan untuk mencintaiku. Tidak mudah, sepertinya kau juga selalu mencari yang terbaik dan lebih baik dari yang pernah kau jumpai. Namun, sekarang aku lebih merasakan kenyamanan dengan orang yang bisa menemani hari-hariku. Kau juga sebenarnya, termasuk orang yang memberikan kenyamanan. Tapi yang kini kurasakan lebih dari apa yang pernah kupikirkan tentangmu saat bersama. Terima kasih atas ceritamu yang dulu kau bagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bantal Kusam
RandomKita kerap bercerita, akar-akar masalah ini belantara dari mana? Keputusasaan mengalir maunya apa? Kita sudah semakin tergenang di dalamnya. Hebatnya ujian pertemanan dan percintaan hanya kaulah yang tahu ke mana dan bagaimana. Buku ini sebagai pela...