10. Lupakan yang Tak Seharusnya

3 1 0
                                    

     Jutaan motivasi merangkai isi kepalaku. Namun tetap saja, pikiranku masih terlintas akan masa lalu bersamamu. Aku tahu ya, kita sebatas berbincang hanya satu alasan, bukan karena kita akrab tapi karena terpaksa. Mungkin kamu juga sungkan membuka mulut jika aku tak menyapamu lebih dulu. Mungkin kita akan lebih lama merasa asing jika aku tak pernah mengajakmu berbicara. Nestapa kenangan yang kini kujelajahi sekadar manipulasi kesibukan supaya tidak mengenang orang baru nantinya.

     Beriring kasih bersama bahagia yang telah kujalani sudah mulai merekah. Aku bahagia sekarang. Tak pernah lagi yang namanya kangen-kangenan, pura-pura patah hati, nekad galau meski tidak ada yang nyakitin. Semuanya hanya bisa menyesakkan jiwa saja, malah bisa jadi frustasi memikirkan yang seharusnya bisa ku lupakan.

Bantal KusamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang