bab 12

364 31 1
                                    

Pernikahan bukan sesuatu yang mudah bagi Boruto untuk selanjutnya ia ingin menjadi terakhir kalinya. Matang-matang ia mempersiapkan tanpa ada campur tangan dari kedua orangtuanya lagi, mengapa demikian?
Boruto tidak ingin terjadi salah paham antara dia dan kakaknya.

Uzumaki Kawaki kak satu-satunya yang Boruto miliki, berjarak 2 tahun dengan sang kakak tidak menjadikan kedua saudara itu saling mengasihi malah kebalikannya. Kawaki dari kecil begitu iri dengan perhatian kedua orangtuanya ia merasa bahwa mereka pilih kasih.

Boruto yang sudah sangat mengenal sang kakak hanya bisa mengalah dan menghindari adanya masalah. Sampai pada saat ia menikah tanpa diduga ternyata penyebab utama kehancuran rumah tangganya adalah sang kakak. Tidak ada yang mengetahui hal tersebut kecuali Ellie putra kecilnya itu, beruntung Ellie tidak pernah membahas tentang hal itu kepada oma dan opanya.

Disaat segala usaha ia memilih ingin berdamai pada kenyataan yang ada lagi-lagi Kawaki semakin gancar mengusik kehidupannya. Selain menghancurkan rumah tangganya ia ingin mendepak sang adik dari perusahaan sang ayah.

Mengenai masalah ahli waris sudah sejak lama Boruto tidak mau namanya disebut-sebut ia lebih suka memulai tanpa campur tangan kedua orang tuanya. Untung saja ia memiliki otak cerdas dengan adanya hal itu masa muda Boruto menggunakan waktunya bekerja dan bekerja.

Tidak banyak orang tua ia memiliki perusahaan yang cukup besar dan jangan lupa cabangnya sudah pasti ada dimana-mana.

Siang ini Boruto memutuskan untuk datang kediaman orang tuanya bersama sang putra, lalu dimana Sarada?
Gadisnya itu hari ini akan pergi bersama sehabatnya, urusan wanita selalu menjadi tanda tanya bagi Boruto.

"Omaa! Oma!" Teriak Ellie sambil berlarian.

"Ehh.. cucu gantengnya Omaa pulang, sama papa dan bunda ya?"

"Eunggg.. Bunda lagi ada ulusan sama tante Cho."

"Maa.. ngga ada jadwal kerumah sakit?"

"Boruto.. kamu ngagetin mama aja. Ngga kan ini Weekend."

"..."

Sebenarnya kedatangan Boruto hanya ingin membahas rencana pernikahan ia dengan Sarada. Sejak awal sang mama sangat terang-terangan menyukai Sarada untuk menjadi ibu dan istri, mengingat Sarada adalah pribadi yang lembut.

Dilain tempat Uzumaki kawaki bersama client pentingnya membicarakan rencana untuk menghancurkan sang adik.

"Code, senang bekerja sama dengan anda. Sesuai kesepakatan kita akan segera menghancurkan mereka." Seringai licik.

"Tentu saja, kerjasama saling menguntungkan ini akan melancarkan rencana kita."

"Baiklah saya akan secepatnya menghubungi anda, sisanya saya serahkan pada anda. Saya permisi."

***

"Choo..aku masih ngga nyangka Boruto ngelamar aku."

"Embb.. sama gue juga ga nyangka, gue pikir tu laki cuma mau jadiin lo pemuas doang."

"Mulut kamu Cho.., Boruto ga mungkin kaya gitu."

"Ya itukan menurut pandangan gue Sar, eh bentar deh... lo lanjutin makan gue mau ke kamar mandi sebentar."

Sarada hanya mengangguk mengiyakan kepergian sehabatnya lalu melanjutkan makan siangnya.

"Permisi." Tampat laki-laki gagah memakai Hoodie hitam dihadapannya.

"Ya, ada yang bisa saya bantu?"

"Boleh saya minta tolong nona?"

"Ah ya.. tentu saja."

"Tolong fotokan saya disana." Sambil menunjuk kearah pagar rooftop Cafe.

"Baiklah mari saya fotokan."

Selesai mengambil beberapa foto dengan berbagai gaya akhirnya mereka kembali ke meja makan dimana Sarada duduk tadi.

"Terimakasih atas bantuannya, perkenalkan saya Kawaki."

"Ya sama-sama kak Kawaki, nama saya Sarada."

"Apa aku terlalu tua Sarada?"

"Tidak kok hanya saja saya jauh lebih kecil, sangat tidak sopan jika memanggil nama."

"Ah baiklah gadis baik, Terimakasih atas bantuannya. Semoga kita bisa bertemu lagi."

"Sama-sama kak."

Kepergian laki-laki tadi tiba-tiba disusul oleh kedatangan Chocho dari kamar mandi."

"Siapa laki-laki barusan?"

"Itu dia minta tolong aku ngefotoin tadi, udah lanjut makan katanya tadi laper."

"Oke.."

"Choo gimana kak Mitsuki?"

"Apaan?"

"Kapan mau di resmiin."

"Ih apaan deh bahas ituu."

"Ye kok nyolot sih, aku penasaran tau!"

"Tua bangka sialan itu mau ngurusin perceraian katanya, yakali gue jadi istri kedua. Mana mau hartanya dibagi-bagi."

"Hahha! Kamu ini ga berubah dari dulu, kalo masalah uang astaga.. udah ga perlu dipikir dua kali."

"Ya iyalah Sar, sekarang ya realistis ajadeh. Jaman sekarang apa-apa butuh uang itu ya orang-orang yang udah bilang uang ngga ngejamin kebahagiaan ya sini kasih ke gue."

"Haha.. iya deh bener, terus apa yang bakal kamu lakuin selanjutnya?"

"Gue mau home schooling aja, terus ya kalau si tua bangka itu resmi ngeduda gue kayaknya mau nikah deh sama dia."

"Halah ngomong aja, sebenarnya kamu suka kan sama kak Mitsuki? Kamu segala gengsi deh.."

"Enngg.. ngga gitu y-yakan anaknya butuh bokap iyakan?"

"Iya bener Cho, jangan kamu sia-siakan tuh kak Mitsuki. Aku yakin dia tulus sama kamu." Keduanya melanjutkan makan dan belanja sebagai kebutuhan memanfaatkan harta para sugar daddy mereka.

Ditengah keasyikan Sarada dan Chocho tanpa mereka ketahui ada yang mengawasi.

"Tunggu tanggal mainnya gadis manis."
Sambil menyeringai. Satu persatu rencananya berjalan sesuai perkiraannya. Lalu ia meninggalkan kedua gadis itu yang tengah asyik dengan dunianya itu."

TBC

HALOWW GES
langsung 3 upnya wkwk
haduh capeknya hidupp ini, tapi aku harus kuwat
kan belum ketemu boruto🤭🤭

Boruto: kita beda alam
thor: jangan gitu pliss

Sampai jumpa di chap selanjutnya
🔥🔥

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BECOME SUGAR BABY | BorusaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang