bab 10

266 28 0
                                    

Haloo aku kembalii
jangan lupa vote and comment
🥰🥰

Desah nafas berat bersahutan murid 11 IPA 1 mendengar ulangan dadakan oleh guru matematika. Pak Gaara, si mister killer yang tentunya menjadi momok menakutkan bagi para murid.

Keringat deras memenuhi dahi Sarada, otaknya berfikir keras bagaimana menjinakkan soal- soal matematika. Semua materi yang ia pelajari rasanya menguap semua.

"shhttt.. shttt.." Sarada menoleh kearah Chocho yang sudah pasti meminta jawaban.  Dengan gerakan kode andalan ala-ala anak SMA pada umumnya, dengan kilat Chocho segera menyalin pada lembar jawabannya.

Jam pelajaran telah usai tergantikan dengan jam istirahat, waktu yang sangat ditunggu untuk memenuhi kantin sekolah.

"Sar, gue pengen makan seblak kuah rawon nih. Pesenin ya hehee.."

"Mana ada Cho? aneh-aneh aja kamu."

"Kok lu ga mau sih Sar." Bisa-bisanya Chocho si wajah acuh dan ketus bisa menunjukkan raut wajah memelas.

"Siapa yang bilang ga mau, aku tanya emang ada makanan aneh kayak gitu?"

"Ya mangkannya tanya dulu sana." Dengan volume bicara pelan ditelinga Sarada.

"Nanti ni bayi setan ngemilin usus gue."

"Hah? Masa sih? Iya bentar ya." Melihat sehabatnya telah bergabung di antrian membuat Chocho terkekeh haru.

Antrian yang panjang mulai surut tibalah saat Sarada yang memesan makanan yang di ingin kan Chocho.

"Mau makan apa neng?"

Sejenak Sarada terdiam memikirkan bagaimana cara memesan makanan yang dia saja belum coba.

"Emm.. mau nasi goreng satu sama seblak, tapi pake kuah rawon ya bu." Pesan sara dengan ekspresi meringis kecut.

"Haa.. gak salah neng?"

"Eumm..  jadi saya mau eksperimen gitu gimana rasanya hehe.."

"Ohh benar ya.. neng meja pojok ya?"

"Iya bu." Untung saja percaya. Tentu saja ia bersyukur karena sang ibu kantin ternyata percaya dengan alibinya, selesai memesan ia kembali ke meja tempat ia duduk.

"Gimana? ada ngga pesenan gue?" Tanya Chocho autusias.

"Ada cho."

"Sar gue udah mutusin buat nerima dia."

"Dia siapa?"

"Sar pliss deh.. Siapa lagi coba?"

"Kak Mitsuki?"

"ihh kok si uban itu sihh.. tapi emang akhir-akhir ini gue jadi suka kangen sama dia Sar, sialan emang masa gue gabisa tidur kalo ga ada dia. Malah udah dua hari dia pulang kerumah istrinya lagi."

"Itu mungkin pengaruh mmm.. si ituu.. kamu juga jangan kasar-kasar sama kak Mitsuki dia orangnya baik gitu sama kamu."

"Iya sih, tapi dia suka seenaknya sendiri Sar."

"Tau ga choo, kadang ak juga pengen Boruto punya sifat kayak kak Mitsuki, perhatian dan terbuka banget sama kamu. Boruto emang baik dan royal tapi rasanya dia punya dinding yang tinggi banget susah dijangkau."

"Lo suka sama tua bangka cerewet itu?"

"Ehh.. ng-ngga lah!"

"Hahaha.. iya paham gue. Tunggu aja mungkin pelan-pelan dia bakal berubah seiring melihat ketulusan lo, lagian ya bokap nyokap dia sama anaknya udah klop sama lo gitu."

"Mmm.. emang iya Cho?"

"Sar... lo ngga ada sesuatu yang anehkan? Misal diteror atau di ikutin orang asing gitu kan?"

"Kenapa tiba-tiba nanya gitu?"

"Gapapa, tapi misal ada tolong kasih tau gue ya Sar."

Sarada tidak paham apa yang dimaksud sahabatnya kenapa tiba-tiba tanya hal aneh.
Di teror? Diikuti orang yang ngga dikenal? tiba-tiba ingatan dimana ia dan Ellie sedang berjalan-jalan ditaman sore hari. Tidak sengaja saat ia mengawasi Ellie bermain Sarada menabrak laki-laki yang cukup misterius ia memakai pakaian frontal dan kacamata hitam. Saat Sarada meminta maaf ia hanya menganggukkan kepalanya dan pergi begitu saja.

Saat Sarada dan Ellie akan pulang ke apartemen ia masih melihat laki-laki berkacamata hitam itu bersender dimobil mewahnya. Tidak tau pandangan tertuju kearah mana sebab matanya terhalan kacamata hitam.

Sarada mengganggap itu hal umumnya terjadi ingin segera pulang dan bertemu Boruto.

***

"Tuan saya sudah menemukan tentang informasi nona Sarada." lapor laki-laki berbadan tinggi tegap sambil menyerahkan map hijau.

"Bagus, awasi setiap pergerakan dia."
Perintah sang bos kepada bawahannya itu. kini saat-saat yang ia tunggu telah tiba untuk menguasai seluruh harta mendiang suami dari istrinya yang dungum Tentu saja melalui anak tirinya Sarada Uchiha, gadis manis yang beberapa kali ia temui diam-diam. Jujur saja ia lebih tertarik pada anak tirinya itu, kulit putih, tinggi semampai, bulu mata lentik dan tentu senyuman yang manis menggoda. Sangat berbeda dengan ibunya yang jujur saja tidak menarik.

"Tunggu sampai waktunya tiba Sarada, dan saat itu setelah semua dalam genggamanku bahkan kau sekalipun." Seringainya licik.

TBC

......

eumm.. 🤔🤔
kira-kira itu siapa yaa?

BECOME SUGAR BABY | BorusaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang