bab 1

932 51 1
                                        

Sarada pov

Namaku Sarada Uchiha, gadis yatim piatu sedari kecil. Dulu aku tinggal di panti asuhan, namun setelah menginjak usia 16 tahun aku memilih menjalani hidup secara mandiri. tinggal di sebuah Kost-an yang tidak terlalu besar bersama dengan sahabatku.

Kini aku memasuki masa SMA disebuah sekolah yang terbilang cukup Elite dikota ini.

Hari ini adalah tepat satu bulan menjadi siswa di SMA Kumeda high school. Aku menjalani waktu sebagaimana adanya, berangkat sekolah pagi-pagi sekali lalu setelah pulang langsung pergi ketempat kerja.

Yahh.. kurasa ini sedikit membantu untuk membayar sekolah yang tentunya sangat mahal untuk ukuran gadis yatim piatu sepertiku. Meski begitu, aku tetap berusaha dengan keras mencari uang meski dengan hasil yang tidak seberapa.

Hari tak terasa sudah menunjukkan pukul setengah sebelas waktunya para karyawan cafe bergegas pulang. Segera aku membereskan barang-barangku dan menemui Chocho sehabatku yang setiap hari dengan senang hati mau menjemputku malam-malam.

"choo!" Teriakku sambil melambaikan tangan kearah Chocho. ja tertawa dari seberang jalan menghampiri di depan cafe.

"Eh cari hamburger dulu yuk, laper gue." ajak Chocho

"ayo aku juga laper.." kataku sambil duduk di jok motor milik Chocho.

selang beberapa menit sampailah kami di restoran langganan kami.

"Bentar gue pesen dulu." aku hanya mengangguk menyetujui kata chocho.

"Cho.."

"hmm.. kenapa? ada masalah?"

"Lagi bingung gimana cara bayar SPP, sedangkan aku masih lama gajiannya." jelasku murung.

"Pake uang gue dulu daa, gue masih ada kok. lo ga perlu khawatir."

"aku udah banyak utang sama kamu Cho.."

"Sar. gue sebenernya gak mau nawarin ini ke elo, tapi gue tau lo lagi butuh duit. jadi—"

"Jadi apa?" Tanyaku penasaran.

"Lo ga harus ngikutin tawaran gue, Lo bisa pikir-pikir dulu. Gue ada kenalan dan dia butuh sugar baby." jelas Chocho.

"Gue mau cho." Jawabku sedikit ragu.

"Lo yakin?" Tanya Chocho memastikan.

"Iya. gue yakin."

"Oke, gue bakal atur semua. dan lo masih punya waktu untuk berfikir sekali lagi Sar." Belum sampai aku menjawab pesanan Hamburger  kami telah sampai. Hingga keheningan melingkupi kami deselingi suara dentingan sendok. Makanan kami telah habis kami santap, bergegas kami melanjutkan perjalanan menuju Kost agar segera beristirahat.

***

Keesokan harinya Chocho mengajakku kesebuah Restoran, untuk bertemu dengan Sugar daddy. Ahh.. aku sedikit ngilu mengatakan ini. Mau bagaimana lagi, aku bingung mendapatkan uang untuk membayar SPP. aku tidak mau dikeluarkan dari sekolah karena hal itu.

Aku duduk di sebuah ruangan VVIP menunggu kedatangannya. 20 menit setelah berdiam diri Chocho meninggalkan ku sendiri untuk menemui Sugar daddynya. Yahh.. ia sudah lebih dulu menjadi sugar baby dengan CEO ternama.

"Sudah lama menunggu?" Kata seseorang mengejutkanku dari lamunan. Seorang pria yang memiliki mata biru menghipnotis siapa saja yang menatapnya.

"Ehemm.."

"Ah maaf tuan, apa yang anda katakan tadi?"

"Kau sudah menunggu lama?" Tanyanya dengan suara berat khas lelaki dewasa.

"Belum tuan."

"Siapa namamu?"

"Sarada Uchiha tuan."

"Umur?"

"Enam belas tuan."

"Sesuai kesepakatan, Saya akan memberikan uang berapapun yang kamu butuhkan dan kamu juga melakukan apa saja yang saya perintahkan."

aku diam mendengarkan penjelasannya sedikit takut. baru kali ini aku berada cukup lama didekat orang yang baru kutemui dan itu sendiri.

"Saya bukan orang yang suka berbagi. jadi jangan dekat atau menjalin hubungan dengan laki-laki lain, setelah ini kamu akan tinggal di apartemen milikku." Jelasnya padaku.

"Tuan, apakah saya masih boleh sesekali menginap dikost yang saya tempati sehabat saya?"

"Sehabatmu si bocah kurang ajar itu? Bukankah ia juga memilih tinggal di apartemen baru." Aku baru mengetahui jika Chocho juga memutuskan untuk meninggalkan kost yang kami tempati.

"Saya tidak mau buang-buang waktu. Ayo kita pulang."

"Pulang?"

"Kamu masih tidak paham?" Tanyanya dengan wajah dingin. Ia berdiri dan meninggalkan ruangan. Aku gelagapan berdiri mengikuti langkahnya yang kian jauh. Sedikit berlari agar menyamai langkahnya keluar dari restoran menuju parkiran.

Diperjalanan hanya keheningan yang melingkupi, hingga sampai disebuah gedung bertingkat begitu mewah. Aku keluar dari mobil dan mengekorinya dari belakang. Memasuki Lift yang hanya diisi kami berdua membuat suasana canggung.

"Mmm.. tuan, apakah kita akan tinggal bersama?"

"Apa itu yang kamu inginkan?"

"Saya terserah tuan saja."

TBC
gimanaaa? seru gaaa
aku masih ragu-ragu bikinnya..
-
-
-
bantu vote agar semangat up💗💗

---bantu vote agar semangat up💗💗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kira-kira beginii Gedungnyaa..
sampai bertemu di bab selanjutnya 🥰🥰

BECOME SUGAR BABY | BorusaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang